BEAUTY
Penyakit Autoimun dan Produk Perawatan Kulit yang Bisa Digunakan
Mia Vale
Selasa 11 Juni 2024 / 07:00
Jakarta: Menjalani perawatan kulit dengan kondisi autoimun berarti menghindari bahan kimia keras dengan cara apa pun. Bahan-bahan seperti alkohol, sulfat, dan pewangi sintetis dapat memicu kekambuhan atau memperburuk gejala yang sudah ada.
Untuk itu, pentingnya melakukan uji tempel sebelum memasukkan item baru ke dalam berbagai rutinitas perawatan kulit. Pasalnya, langkah sederhana ini dapat mencegah potensi reaksi pada area kulit yang lebih luas.
Melansir dari laman dr Maggie Yu, berikut rekomendasi mengenai perawatan kulit untuk kondisi autoimun, antara lain:
Bagi individu yang bergulat dengan kondisi seperti skleroderma dan dermatomiositis, pendekatan ini membantu menjaga integritas kulit tanpa memicu iritasi lebih lanjut.
Pilihlah produk berlabel “bebas pewangi” dan “untuk kulit sensitif”. Formulasi ini kecil kemungkinannya menimbulkan reaksi merugikan. Ingat, air hangat adalah yang terbaik untuk mencuci muka dan tubuh, karena air panas dapat memperparah kekeringan.
Bagi mereka yang memiliki kulit sangat kering atau bermasalah, salep dan krim mungkin memberikan bantuan yang lebih besar dibandingkan losion. Mereka memberikan lapisan pelindung yang membantu penyembuhan dan mencegah hilangnya kelembapan lebih lanjut.

(Menggunakan pelembap bersama tabir surya membantu menjaga tingkat hidrasi, mencegah kulit kering. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Saat memilih tabir surya, carilah produk yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif atau kering. Sering kali mengandung bahan-bahan yang membantu menjaga pelindung kulit, serta memberikan perawatan ekstra. Mengoleskan krim ini secara merata akan memastikan lapisan pelindung pada kulit, sehingga melindunginya dari potensi kerusakan.
Bagi mereka yang memiliki kondisi autoimun, menjaga kulit tetap terhidrasi juga sama pentingnya. Menggunakan pelembap bersama tabir surya membantu menjaga tingkat hidrasi, mencegah kulit kering.
Sesi terapi cahaya mungkin dapat meredakan penyakit autoimun tertentu yang memengaruhi kulit. Namun, mereka memerlukan pengawasan profesional untuk menghindari memperburuk masalah sensitivitas cahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Untuk itu, pentingnya melakukan uji tempel sebelum memasukkan item baru ke dalam berbagai rutinitas perawatan kulit. Pasalnya, langkah sederhana ini dapat mencegah potensi reaksi pada area kulit yang lebih luas.
Melansir dari laman dr Maggie Yu, berikut rekomendasi mengenai perawatan kulit untuk kondisi autoimun, antara lain:
Pembersihan lembut
Merupakan landasan perawatan kulit untuk penyakit autoimun. Sangat penting untuk memilih pembersih yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi serta tidak menghilangkan minyak alami pada kulit.Bagi individu yang bergulat dengan kondisi seperti skleroderma dan dermatomiositis, pendekatan ini membantu menjaga integritas kulit tanpa memicu iritasi lebih lanjut.
Pilihlah produk berlabel “bebas pewangi” dan “untuk kulit sensitif”. Formulasi ini kecil kemungkinannya menimbulkan reaksi merugikan. Ingat, air hangat adalah yang terbaik untuk mencuci muka dan tubuh, karena air panas dapat memperparah kekeringan.
Melembapkan secara teratur
Hidrasi memainkan peran penting dalam mengatasi masalah kulit terkait autoimun. Carilah pelembap yang mengandung ceramide dan asam hialuronat, yang meningkatkan fungsi pelindung kulit dan mempertahankan kelembapan. Mengoleskan pelembap segera setelah mandi dapat mengunci hidrasi dengan lebih efektif.Bagi mereka yang memiliki kulit sangat kering atau bermasalah, salep dan krim mungkin memberikan bantuan yang lebih besar dibandingkan losion. Mereka memberikan lapisan pelindung yang membantu penyembuhan dan mencegah hilangnya kelembapan lebih lanjut.

(Menggunakan pelembap bersama tabir surya membantu menjaga tingkat hidrasi, mencegah kulit kering. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Tabir surya spektrum luas
Bagi individu dengan penyakit autoimun, perlindungan terhadap sinar matahari sangat penting. Kulit mereka mungkin lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar UV karena fotosensitifitas. Maka, penting untuk memilih tabir surya berspektrum luas yang menawarkan perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB.Saat memilih tabir surya, carilah produk yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif atau kering. Sering kali mengandung bahan-bahan yang membantu menjaga pelindung kulit, serta memberikan perawatan ekstra. Mengoleskan krim ini secara merata akan memastikan lapisan pelindung pada kulit, sehingga melindunginya dari potensi kerusakan.
Jangan lupa aplikasi ulang
Mengoleskan kembali tabir surya setiap dua jam sangat penting, terutama setelah berkeringat atau berenang. Penerapan yang konsisten ini memastikan perlindungan berkelanjutan sepanjang hari.Bagi mereka yang memiliki kondisi autoimun, menjaga kulit tetap terhidrasi juga sama pentingnya. Menggunakan pelembap bersama tabir surya membantu menjaga tingkat hidrasi, mencegah kulit kering.
Sesi terapi cahaya mungkin dapat meredakan penyakit autoimun tertentu yang memengaruhi kulit. Namun, mereka memerlukan pengawasan profesional untuk menghindari memperburuk masalah sensitivitas cahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)