BEAUTY
CEO Martha Tilaar Berbagi Tren Kecantikan Tiga Tahun ke Depan
Medcom
Rabu 30 April 2025 / 19:00
Jakarta: Martha Tilaar Group melalui anak perusahaan PT Cedefindo menghadirkan acara bertajuk "Future Beauty Talk 2025: Beyond Boundaries to a Sustainable & Wellbeing Driven Beauty Era". Acara ini digelar untuk membagikan wawasan global di dunia kecantikan.
Acara ini menghadirkan keynote speaker Dr. Kilala Tilaar, CEO Martha Tilaar Group yang aktif sebagai juri di berbagai event kecantikan internasional seperti In-cosmetics, Cosmoprof maupun sebagai anggota organisasi Intercolor, pembicara tamu yaitu Maily, S.Si., M.Biomed (Head Research & Innovation Martha Tilaar Innovation Centre), Christian Paquio (Business Director – Philippines & Indonesia- Mintel), serta beautypreneur muda; M Hadiyatulah (Brighty), Rushka dari Raine Beauty, dan Emyranza (Smith).
Dr. Kilala Tilaar membagikan ulasan mengenai perkembangan tren dunia kecantikan untuk satu hingga tiga tahun ke depan. Menurut Kilala, solid cosmetics akan menjadi salah satu tren yang akan terus booming.
Di tahun 2024 saja, nilainya mencapai USD2.6 miliar atau Rp43 triliun dan diproyeksi akan mencapai USD5.0 miliar atau 82 triliun di tahun 2033, bertumbuh di angka 7,6% pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR).
Solid Cosmetic bukan hanya sekadar tren tapi diperkirakan akan menjadi bagian dari gerakan yang lebih luas menuju keberlanjutan dalam kecantikan. Hal ini karena solid cosmetic adalah alternatif sadar lingkungan untuk produk kecantikan tradisional berbasis air.
Solid cosmetic populer terutama di kalangan Gen Z karena keberlanjutan dan kepraktisannya. Sekarang ini, jenis kosmetik padat kian berkembang mulai dari facial cleansers & moisturizers, Foundations, primers & highlighters hingga Perfumes, deodorants & SPF sticks.
Selain Solid Cosmetic, Neurobeauty juga diperkirakan akan menjadi tren. Neuroscience cosmetic sendiri adalah bidang inovatif yang memadukan perawatan kulit, perawatan pribadi, dan ilmu saraf untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan kesehatan kulit.
Adapun yang menjadi Key Ingredient pada produk Neurocosmetic umumnya adalah GABA (untuk membuat otot-otot menjadi rileks dan menenangkan saraf otak), CBD (mengurangi stress, membantu keseimbangan kulit), Adaptogens (contohnya; Ashwagandha, membantu kulit menangani stress), Neuropeptides (berkomunikasi dengan saraf untuk meningkatkan fungsi kulit), Fragrance & Texture (didesain untuk mempengaruhi mood melalui indera).
"Di tahun ini pasar perawatan bayi juga sedang booming dan diproyeksikan mencapai USD 217 miliar pada tahun 2030, terutama di Asia-Pasifik, Amerika Utara, dan Eropa. Fenomena ini didorong oleh urbanisasi, meningkatnya pendapatan, dan generasi baru orang tua yang paham teknologi, sadar kesehatan, dan sadar lingkungan," katanya.
"Brand berinovasi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan produk bayi yang lebih aman, lebih cerdas, dan lebih merawat bayi dan lingkungan," lanjutnya.
Tak hanya produk bayi saja, produk untuk yang sudah berumur pun diprediksi akan booming. Longevity dalam kecantikan adalah tentang mendukung kulit dan kesehatan secara holistik untuk menua dengan baik, alami, dan percaya diri.
Alih-alih memerangi penuaan, tren produk anti-aging akan banyak berfokus pada pencegahan, kesehatan, dan perawatan kulit cerdas untuk menjaga cahaya dan vitalitas kulit dari waktu ke waktu. Salah satu produk untuk mencegah penuaan yang paling diminati di tahun 2025 ini adalah produk Sun Care.
"Dalam perkembangannya, Sun Care tidak lagi hanya mengenai SPF tapi juga bersifat multi-fungsi, memiliki konsep peduli lingkungan, dan proteksi kulit yang sesuai dengan gaya hidup dan nilai-nilai modern. Produk Sun Care sekarang ini mencakup manfaat perawatan kulit seperti hidrasi, anti-aging, dan skin barrier, dengan bahan-bahan seperti niacinamide dan antioksidan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Acara ini menghadirkan keynote speaker Dr. Kilala Tilaar, CEO Martha Tilaar Group yang aktif sebagai juri di berbagai event kecantikan internasional seperti In-cosmetics, Cosmoprof maupun sebagai anggota organisasi Intercolor, pembicara tamu yaitu Maily, S.Si., M.Biomed (Head Research & Innovation Martha Tilaar Innovation Centre), Christian Paquio (Business Director – Philippines & Indonesia- Mintel), serta beautypreneur muda; M Hadiyatulah (Brighty), Rushka dari Raine Beauty, dan Emyranza (Smith).
Dr. Kilala Tilaar membagikan ulasan mengenai perkembangan tren dunia kecantikan untuk satu hingga tiga tahun ke depan. Menurut Kilala, solid cosmetics akan menjadi salah satu tren yang akan terus booming.
Di tahun 2024 saja, nilainya mencapai USD2.6 miliar atau Rp43 triliun dan diproyeksi akan mencapai USD5.0 miliar atau 82 triliun di tahun 2033, bertumbuh di angka 7,6% pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR).
Solid Cosmetic bukan hanya sekadar tren tapi diperkirakan akan menjadi bagian dari gerakan yang lebih luas menuju keberlanjutan dalam kecantikan. Hal ini karena solid cosmetic adalah alternatif sadar lingkungan untuk produk kecantikan tradisional berbasis air.
baca juga: 5 Tren Model Rambut Wanita 2025, Bikin Kamu Auto Cantik Maksimal |
Solid cosmetic populer terutama di kalangan Gen Z karena keberlanjutan dan kepraktisannya. Sekarang ini, jenis kosmetik padat kian berkembang mulai dari facial cleansers & moisturizers, Foundations, primers & highlighters hingga Perfumes, deodorants & SPF sticks.
Selain Solid Cosmetic, Neurobeauty juga diperkirakan akan menjadi tren. Neuroscience cosmetic sendiri adalah bidang inovatif yang memadukan perawatan kulit, perawatan pribadi, dan ilmu saraf untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan kesehatan kulit.
Adapun yang menjadi Key Ingredient pada produk Neurocosmetic umumnya adalah GABA (untuk membuat otot-otot menjadi rileks dan menenangkan saraf otak), CBD (mengurangi stress, membantu keseimbangan kulit), Adaptogens (contohnya; Ashwagandha, membantu kulit menangani stress), Neuropeptides (berkomunikasi dengan saraf untuk meningkatkan fungsi kulit), Fragrance & Texture (didesain untuk mempengaruhi mood melalui indera).
"Di tahun ini pasar perawatan bayi juga sedang booming dan diproyeksikan mencapai USD 217 miliar pada tahun 2030, terutama di Asia-Pasifik, Amerika Utara, dan Eropa. Fenomena ini didorong oleh urbanisasi, meningkatnya pendapatan, dan generasi baru orang tua yang paham teknologi, sadar kesehatan, dan sadar lingkungan," katanya.
"Brand berinovasi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan produk bayi yang lebih aman, lebih cerdas, dan lebih merawat bayi dan lingkungan," lanjutnya.
Tak hanya produk bayi saja, produk untuk yang sudah berumur pun diprediksi akan booming. Longevity dalam kecantikan adalah tentang mendukung kulit dan kesehatan secara holistik untuk menua dengan baik, alami, dan percaya diri.
Alih-alih memerangi penuaan, tren produk anti-aging akan banyak berfokus pada pencegahan, kesehatan, dan perawatan kulit cerdas untuk menjaga cahaya dan vitalitas kulit dari waktu ke waktu. Salah satu produk untuk mencegah penuaan yang paling diminati di tahun 2025 ini adalah produk Sun Care.
"Dalam perkembangannya, Sun Care tidak lagi hanya mengenai SPF tapi juga bersifat multi-fungsi, memiliki konsep peduli lingkungan, dan proteksi kulit yang sesuai dengan gaya hidup dan nilai-nilai modern. Produk Sun Care sekarang ini mencakup manfaat perawatan kulit seperti hidrasi, anti-aging, dan skin barrier, dengan bahan-bahan seperti niacinamide dan antioksidan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)