BEAUTY
CEO Martha Tilaar Ingin Produk Kosmetik Alami Semakin Berkembang
Medcom
Sabtu 14 Oktober 2023 / 13:00
Jakarta: Kilala Tilaar yang merupakan CEO Martha Tilaar Group berharap produk kecantikan di Indonesia lebih banyak menggunakan bahan alami. Dia juga mengingatkan pentingnya melibatkan komunitas dan petani dalam industri kecantikan.
Hal itu dipaparkan Kilala dalam sidang promosi doktornya pada Program Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung. Dalam disertasinya, Kilala Tilaar menyusun sebuah model alternatif purchase intention yang berguna untuk mengembangkan industri kecantikan berbahan alami di Indonesia.
"Industri kecantikan Indonesia masih bergantung pada bahan baku impor dan pentingnya melibatkan komunitas dan petani dalam industri ini. Community empowerment yang terlibat dalam rantai pasok sebuah industri, dapat menjadi kunci sukses dalam menjamin keberlangsungan perusahaan," kata Kilala Tilaar.
Dia juga mengingatkan pentingnya penyuluhan, pendidikan, dan pembinaan masyarakat petani untuk menghasilkan hasil pertanian yang baik dan mendukung kebutuhan industri. Pendidikan mengenai kecintaan dan pengetahuan mengenai keanekaragaman hayati dan budaya juga tak kalah penting.
"Agar masyarakat sadar akan potensi bangsanya dan mendukung kecintaan mereka terhadap produk dalam negeri," ucapnya.
Kilala menyebut Indonesia sebagai negara dengan kekayaan hayati yang banyak dan kearifan lokal yang otentik. Sehingga memiliki potensi yang luar biasa untuk mengisi ceruk pasar tren kosmetik alami.
"Indonesia dengan 30.000 spesies tanaman yang 7.000 di antaranya merupakan spesies tanaman berkhasiat, memiliki jutaan resep untuk kecantikan dan kesehatan. Sayangnya, meski kekayaan alam Indonesia sangat berpotensi untuk industri kecantikan, saat ini ternyata 85% bahan bakunya masih mengimpor untuk memenuhi kebutuhan produksi," papar Kilala.
Karena itu, melalui Martha Tilaar Group, mereka berkomitmen untuk memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia untuk menghasilkan produk berkualitas. Konsistensi dan inovasi atas produk-produk natural beauty dan herbal dilakukan dengan menggali kearifan budaya lokal, meriset secara serius berbagai TOKA (Tanaman Obat, Kosmetik dan Aromatik).
"Riset dan penelitian akan berbagai bahan alami asli Indonesia juga telah lama dilakukan melalui Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC)," ujarnya.
Kilala berharap industri kecantikan terutama pasar kosmetik alami di tanah air dapat semakin berkembang dengan memanfaatkan bahan baku alami Indonesia. Sehingga bisa meningkatkan kepedulian pada pemberdayaan petani dan merangkul para petani tanaman herbal.
"MTIC juga mengembangkan dan memproduksi bahan aktif alami yaitu Ekstrak Plantasens Berto yang menggunakan hasil sumber daya alam Indonesia, baik untuk kebutuhan internal maupun untuk ekspor. Ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Hal itu dipaparkan Kilala dalam sidang promosi doktornya pada Program Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung. Dalam disertasinya, Kilala Tilaar menyusun sebuah model alternatif purchase intention yang berguna untuk mengembangkan industri kecantikan berbahan alami di Indonesia.
"Industri kecantikan Indonesia masih bergantung pada bahan baku impor dan pentingnya melibatkan komunitas dan petani dalam industri ini. Community empowerment yang terlibat dalam rantai pasok sebuah industri, dapat menjadi kunci sukses dalam menjamin keberlangsungan perusahaan," kata Kilala Tilaar.
Dia juga mengingatkan pentingnya penyuluhan, pendidikan, dan pembinaan masyarakat petani untuk menghasilkan hasil pertanian yang baik dan mendukung kebutuhan industri. Pendidikan mengenai kecintaan dan pengetahuan mengenai keanekaragaman hayati dan budaya juga tak kalah penting.
"Agar masyarakat sadar akan potensi bangsanya dan mendukung kecintaan mereka terhadap produk dalam negeri," ucapnya.
Kilala menyebut Indonesia sebagai negara dengan kekayaan hayati yang banyak dan kearifan lokal yang otentik. Sehingga memiliki potensi yang luar biasa untuk mengisi ceruk pasar tren kosmetik alami.
"Indonesia dengan 30.000 spesies tanaman yang 7.000 di antaranya merupakan spesies tanaman berkhasiat, memiliki jutaan resep untuk kecantikan dan kesehatan. Sayangnya, meski kekayaan alam Indonesia sangat berpotensi untuk industri kecantikan, saat ini ternyata 85% bahan bakunya masih mengimpor untuk memenuhi kebutuhan produksi," papar Kilala.
Karena itu, melalui Martha Tilaar Group, mereka berkomitmen untuk memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia untuk menghasilkan produk berkualitas. Konsistensi dan inovasi atas produk-produk natural beauty dan herbal dilakukan dengan menggali kearifan budaya lokal, meriset secara serius berbagai TOKA (Tanaman Obat, Kosmetik dan Aromatik).
"Riset dan penelitian akan berbagai bahan alami asli Indonesia juga telah lama dilakukan melalui Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC)," ujarnya.
Kilala berharap industri kecantikan terutama pasar kosmetik alami di tanah air dapat semakin berkembang dengan memanfaatkan bahan baku alami Indonesia. Sehingga bisa meningkatkan kepedulian pada pemberdayaan petani dan merangkul para petani tanaman herbal.
"MTIC juga mengembangkan dan memproduksi bahan aktif alami yaitu Ekstrak Plantasens Berto yang menggunakan hasil sumber daya alam Indonesia, baik untuk kebutuhan internal maupun untuk ekspor. Ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0251 [53]
