BEAUTY

Selalu Merasa Jelek? Ini Tanda-tanda Kamu Idap Body Dysmorphic Disorder

Riza Aslam Khaeron
Kamis 26 Desember 2024 / 16:04
Jakarta: Merasa tidak puas dengan penampilan adalah hal yang wajar. Namun, jika perasaan ini berlebihan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, bisa jadi kamu mengalami Body Dysmorphic Disorder (BDD).

Apa itu BDD, dan bagaimana mengenali tanda-tandanya?  Berikut penjelasan lengkapnya.
 

Apa Itu Body Dysmorphic Disorder?

Body Dysmorphic Disorder (BDD) adalah gangguan mental di mana seseorang terus-menerus merasa tidak puas dengan penampilannya.

Mereka sering kali fokus pada kekurangan fisik yang sebenarnya tidak terlihat oleh orang lain atau bahkan tidak ada sama sekali.

Kondisi ini dapat menyebabkan stres emosional yang berat dan memengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi di tempat kerja, sekolah, atau dalam hubungan sosial.
 

Tanda-tanda Kamu Memiliki BDD

Berdasarkan Better Health, institusi kesehatan pemerintah Australia, berikut adalah beberapa tanda umum BDD:

1. Obsesi terhadap Kekurangan Fisik: Menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari memikirkan "cacat" yang dirasakan pada tubuh.

2. Pengecekan Cermin yang Berulang: Sering memeriksa penampilan di cermin atau justru menghindari cermin sama sekali.

3. Mencari Kepastian: Terus-menerus meminta pendapat dari orang lain tentang penampilan, namun merasa tidak puas dengan jawabannya.

4. Upaya Menyembunyikan Kekurangan: Menggunakan pakaian, riasan, atau aksesori untuk menyembunyikan "cacat" yang dirasakan.

5. Diet atau Olahraga Berlebihan: Melakukan diet ketat atau olahraga yang ekstrem untuk memperbaiki bentuk tubuh.

6. Menghindari Interaksi Sosial: Tidak ingin keluar rumah atau bertemu orang lain karena takut penampilannya diperhatikan.

7. Ketergantungan pada Operasi Kosmetik: Meminta prosedur medis untuk "memperbaiki" tubuh, meskipun dokter mengatakan hal itu tidak perlu.
 

Bagian Tubuh yang Sering Menjadi Fokus BDD

Orang dengan BDD sering kali terobsesi pada bagian tubuh tertentu. Beberapa area yang menjadi perhatian utama meliputi kulit seperti jerawat atau bekas luka, wajah termasuk hidung, mata, bibir, atau telinga, bentuk tubuh seperti perut, paha, dada, atau lengan, hingga kesimetrisan tubuh secara keseluruhan.
 

Apa Penyebab BDD?

Hingga kini, penyebab pasti BDD belum diketahui. Namun, beberapa faktor dapat memengaruhi, seperti genetik (riwayat keluarga dengan gangguan mental), tekanan sosial terkait standar kecantikan, ketidakseimbangan serotonin dalam otak, dan pengalaman negatif seperti trauma atau bullying.
 

Pengaruh BDD pada Kehidupan

BDD memengaruhi kesehatan mental dan fisik. Orang dengan kondisi ini sering mengalami depresi berat, kecemasan, gangguan makan, hingga pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menunjukkan tanda-tanda BDD, langkah pertama yang bisa diambil adalah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Terapi Kognitif-Perilaku (CBT) sering direkomendasikan untuk membantu mengubah pola pikir dan perilaku negatif. Dalam beberapa kasus, antidepresan seperti SSRI juga dapat membantu mengurangi gejala.

Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman sangat penting untuk memberikan kenyamanan dan pemahaman tanpa menghakimi.

Body Dysmorphic Disorder adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan profesional.

Jika kamu merasa selalu tidak puas dengan penampilan hingga mengganggu keseharianmu, jangan ragu untuk mencari bantuan. Ingat, kecantikan sejati adalah tentang menerima diri sendiri.

Baca Juga:
Membangun Resolusi Semangat Positif 2025 dengan 5 Tips Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)

MOST SEARCH