Makassar: Beberapa waktu lalu, tujuh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dilanda bencana alam banjir dan longsor. Akibatnya, 15 orang meninggal dunia, dan ribuan masyarakat terdampak, di Kabupaten Luwu, Bone, Wajo, Sinjai, Pinrang, Enrekang dan Sidenreng Rappang (Sidrap).
Mereka yang terdampak tersebut, sebagian besar mata pencahariannya di sektor pertanian. Sehingga, Senin, 27 Mei 2024, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, menyerahkan bantuan paket pertanian pascabanjir dan program reguler untuk tujuh kabupaten tersebut senilai Rp410 miliar.
Bantuan reguler yang diserahkan, berupa benih atau benih hortikultura, perkebunan, pupuk, dan alat mekanisasi pertanian (alsintan), serta asuransi, juga peternakan dan kesehatan hewan senilai lebih dari Rp365 miliar, ditambah bantuan khusus lokasi bencana alam di tujuh kabupaten/kota senilai Rp48,3 miliar.
"Melalui bantuan ini, kami ingin daerah-daerah yang terkena musibah segera pulih. Semoga bantuan ini, dapat meringankan beban korban sehingga mereka dapat bangkit kembali dan memperkuat perekonomian Sulsel yang sempat terganggu akibat bencana. Bencana di Sulsel ini harus kita hadapi bersama, karena satu petani yang terkena bencana adalah musibah kita bersama. Maka yang terdampak ini akan kita beri bibit, benih, traktor, dan pupuk gratis," urai Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian.
Bantuan khusus lokasi bencana tersebut, diserahkan langsung kepada masing-masing kepala daerah, masing-masing Rp14,4 miliar untuk Luwu, Rp2,7 miliar untuk Enrekang, Rp3,3 miliar untuk Pinrang, Rp2,5 miliar untuk Sidrap, Rp10,5 miliar untuk Wajo, Rp10,7 miliar untuk Bone, dan Sinjai Rp3,9 miliar lebih.
Sebanyak 20 truk berisi bantuan diberangkatkan dari pelataran Kantor Gubernur Sulawesi Selatan untuk disalurkan ke wilayah terdampak bencana di tujuh kabupaten/kota.
Mentan berharap semua pihak saling mendukung, memperkuat, bersinergi, dan mewujudkan semangat persaudaraan dalam memulihkan kondisi di area terdampak bencana. MI/Lina Herlina Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News