Pembatik di sanggar Batik Lintang, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sedang mengerjakan batik tulis motif Tragedi Kanjuruhan, Senin, 26 Desember 2022. Hasil lelang karya batik itu didonasikan untuk keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Pembatik di sanggar Batik Lintang, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sedang mengerjakan batik tulis motif Tragedi Kanjuruhan, Senin, 26 Desember 2022. Hasil lelang karya batik itu didonasikan untuk keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
“Proses lelang mulai hari ini sampai sebulan ke depan. Hasil lelang akan kami berikan ke keluarga korban,” tegas pemilik usaha Batik Lintang Ita Fitriyah, Senin, 26 Desember 2022.
“Proses lelang mulai hari ini sampai sebulan ke depan. Hasil lelang akan kami berikan ke keluarga korban,” tegas pemilik usaha Batik Lintang Ita Fitriyah, Senin, 26 Desember 2022.
Motif di kain berwarna dasar biru itu ada tangan berbentuk emoji harapan dan meminta pertolongan. Motif singa bermahkota dan syal hitam menyimbolkan sedang berduka. Termasuk asap merah menggambarkan betapa kepedihan dirasakan para korban.
Motif di kain berwarna dasar biru itu ada tangan berbentuk emoji harapan dan meminta pertolongan. Motif singa bermahkota dan syal hitam menyimbolkan sedang berduka. Termasuk asap merah menggambarkan betapa kepedihan dirasakan para korban.

Tragedi Kanjuruhan Jadi Motif Batik untuk Dilelang

27 Desember 2022 12:24
Malang: Pembatik di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memproduksi batik tulis motif Tragedi Kanjuruhan. Karya batik itu untuk membantu para korban yang sampai kini mencari keadilan. Hasil penjualan batik motif tersebut akan dilelang untuk selanjutnya didonasikan kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

“Proses lelang mulai hari ini sampai sebulan ke depan. Hasil lelang akan kami berikan ke keluarga korban,” tegas pemilik usaha Batik Lintang Ita Fitriyah, Senin, 26 Desember 2022.

Ia menyatakan motif batik dibuat sesuai peristiwa seperti yang diceritakan sang anak, Lintang yang menjadi saksi mata saat menonton pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu.

Seusai laga itu terjadi tragedi memilukan yang membuat 135 orang meninggal dunia. Dari peristiwa itu pula menginspirasi pembatik dalam berkarya.

“Kami berkarya membuat motif Tragedi Kanjuruhan juga sesuai cerita siswa-siswi dan cerita anak-anak kami,” katanya.

Motif di kain berwarna dasar biru itu ada tangan berbentuk emoji harapan dan meminta pertolongan. Motif singa bermahkota dan syal hitam menyimbolkan sedang berduka. Termasuk asap merah menggambarkan betapa kepedihan dirasakan para korban.

Dalam suasana berduka itu ia tuangkan dalam karya batik tulis yang pengerjaannya sekitar empat pekan meliputi menggambar konsep hingga proses pewarnaan. MI/Bagus Suryo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News Tragedi Kanjuruhan Arema Malang Liga Indonesia batik