Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) masuk ke dalam perangkap yang dipasang Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar.
Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) masuk ke dalam perangkap yang dipasang Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar.
Harimau berjenis kelamin betina tersebut masuk ke perangkap pada Minggu, 28 Juni 2020. Ini merupakan harimau kedua yang masuk ke perangkap BKSDA Sumbar, setelah sebelumnya, pada Sabtu, 13 Juni 2020 lalu, seekor harimau remaja juga terjerat perangkap.
Harimau berjenis kelamin betina tersebut masuk ke perangkap pada Minggu, 28 Juni 2020. Ini merupakan harimau kedua yang masuk ke perangkap BKSDA Sumbar, setelah sebelumnya, pada Sabtu, 13 Juni 2020 lalu, seekor harimau remaja juga terjerat perangkap.
"Sudah dua ekor yang tertangkap, berarti masih ada satu ekor lagi. Jadi warga harus semakin waspada dan jangan ke ladang dulu untuk sementara. Takut induknya mengamuk," kata Kepala Resor Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Konservasi Wilayah (RKW) Solok, Afrilius.

Harimau Sumatera Ditangkap BKSDA Sumbar

30 Juni 2020 08:49
Solok: Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) masuk ke dalam perangkap yang dipasang Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar.

Hewan langka berjenis kelamin betina tersebut masuk ke perangkap pada Minggu, 28 Juni 2020. Ini merupakan harimau kedua yang masuk ke perangkap BKSDA Sumbar, setelah sebelumnya, pada Sabtu, 13 Juni 2020 lalu, seekor harimau remaja juga terjerat perangkap.

"Sudah dua ekor yang tertangkap, berarti masih ada satu ekor lagi. Jadi warga harus semakin waspada dan jangan ke ladang dulu untuk sementara. Takut induknya mengamuk," kata Kepala Resor Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Konservasi Wilayah (RKW) Solok, Afrilius.

Menurutnya, binatang buas tersebut berkeliaran ke lahan warga karena habitatnya banyak yang sudah dirusak oleh tangan-tangan manusia untuk lahan perkebunan.

"Kalau tidak terpaksa, harimau jarang sekali berinteraksi dengan manusia. Harimau tersebut diduga sudah berkeliaran lebih dari satu bulan di kawasan perkebunan Nagari Gantung Ciri dan juga sampai ke Nagari Jawi-Jawi Guguak akhir Ramadhan lalu," ujarnya. Muhammad Arif Pribadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News harimau sumatra