Anak-anak murid SD Siron menyeberangi Sungai Murtala di  Desa Siron Blang, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, dengan menaiki rakit buatan, Rabu, 17 Februari 2021.
Anak-anak murid SD Siron menyeberangi Sungai Murtala di Desa Siron Blang, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, dengan menaiki rakit buatan, Rabu, 17 Februari 2021.
Warga Desa Siron Blang, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, sejak tiga tahun terakhir mengandalkan rakit buatan milik kecamatan setempat untuk menyeberang Krueng (Sungai) Murtala, yang merupakan penghubung antara Gampong Siron Blang dengan Siron Krueng.
Warga Desa Siron Blang, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, sejak tiga tahun terakhir mengandalkan rakit buatan milik kecamatan setempat untuk menyeberang Krueng (Sungai) Murtala, yang merupakan penghubung antara Gampong Siron Blang dengan Siron Krueng.
Jembatan penghubung yang pernah dibangun oleh pemerintah Aceh di desa tersebut putus akibat diterjang banjir pada 2016. Kemudian pada 2020 banjir kembali menerjang desa tersebut sehingga mengakibatkan abrasi yang menyebabkan sungai tersebut semakin melebar.
Jembatan penghubung yang pernah dibangun oleh pemerintah Aceh di desa tersebut putus akibat diterjang banjir pada 2016. Kemudian pada 2020 banjir kembali menerjang desa tersebut sehingga mengakibatkan abrasi yang menyebabkan sungai tersebut semakin melebar.
Mustafa, 55, warga Desa Siron yang bekerja sebagai petani berharap agar pemerintah segera membangun kembali jembatan di desa tersebut.
Mustafa, 55, warga Desa Siron yang bekerja sebagai petani berharap agar pemerintah segera membangun kembali jembatan di desa tersebut. "Jembatan sangat penting bagi kami. Hal itu agar aktifitas warga kembali seperti semula, dan tidak bertaruh nyawa dengan menyeberang sungai di kawasan habitat buaya.

Warga Desa Siron Gantungkan Harapan di Pembangunan Jembatan

17 Februari 2021 16:39
Aceh Besar: Warga Desa Siron Blang, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, sejak tiga tahun terakhir mengandalkan rakit buatan milik kecamatan setempat untuk menyeberang Krueng (Sungai) Murtala, yang merupakan penghubung antara Gampong Siron Blang dengan Siron Krueng.

Desa Siron merupakan desa pedalaman yang berada di Kabupaten Aceh Besar, untuk menuju ke Desa Siron tersebut  dari Kota Banda Aceh hanya berjarak sekitar 60 kilometer dan memakan waktu sekitar hampir satu jam. 

Jembatan penghubung yang pernah dibangun oleh pemerintah Aceh di desa tersebut putus akibat diterjang banjir pada 2016. Kemudian pada 2020 banjir kembali menerjang desa tersebut sehingga mengakibatkan abrasi yang menyebabkan sungai tersebut semakin melebar.

Pantauan Medcom.id di lokasi, sungai tersebut merupakan kawasan habitat buaya, disana terdapat papan himbauan yang bertuliskan 'Perhatian !!! hati-hati dalam beraktifitas di dalam dan sekitar sungai ini. Kawasan ini merupakan habitat buaya' dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh'. Masyarakat setempat mengatakan beberapa bulan terakhir ada dua ekor buaya yang sudah ditangkap. 

Sementara itu, jika banjir melanda desa tersebut warga tidak bisa melewati sungai dan anak-anak yang bersekolah terpaksa libur.

Riska, 12, murid Sekolah Dasar (SD) Siron, mengatakan dirinya terpaksa setiap hari harus melewati sungai agar bisa bersekolah. Tak jarang pula ia terlambat tiba di sekolah. 

"Saya pernah jatuh ke dalam sungai saat menyeberang saat hendak berangkat ke sekolah. Kaki saya terluka. Sakit banget rasanya," keluh Riska.

Sementara Mustafa, 55, warga Desa Siron yang bekerja sebagai petani berharap agar pemerintah segera membangun kembali jembatan di desa tersebut. 

"Jembatan sangat penting bagi kami. Hal itu agar aktifitas warga kembali seperti semula, dan tidak bertaruh nyawa dengan menyeberang sungai di kawasan habitat buaya. Medcom.id/Fajri Fatmawati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News jembatan rubuh jembatan rusak jembatan runtuh