Seorang pria menyaksikan Gunung Anak Krakatau memuntahkan abu vulkanik, dari Serang, Banten, Sabtu, 11 April 2020. AFP PHOTO/Ronald Siagian
Seorang pria menyaksikan Gunung Anak Krakatau memuntahkan abu vulkanik, dari Serang, Banten, Sabtu, 11 April 2020. AFP PHOTO/Ronald Siagian
Gunung Anak Krakatau pascaerupsi Jumat, 10 April 2020 malam dan Sabtu, 11 April 2020 pagi, kondisinya masih aktif, dan menyemburkan debu vulkanik. Namun pada sore ini asap dari gunung itu mulai menipis. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Gunung Anak Krakatau pascaerupsi Jumat, 10 April 2020 malam dan Sabtu, 11 April 2020 pagi, kondisinya masih aktif, dan menyemburkan debu vulkanik. Namun pada sore ini asap dari gunung itu mulai menipis. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargo Pancuran Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan, Gunung Anak Krakatau pada Sabtu pagi mengalami delapan kali erupsi dan lontaran debu material vulkanik diperkirakan mencapai 2.000 meter. Sementara pada Jumat malam, pukul 22.35 WIB, Gunung Anak Krakatau erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut.
Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargo Pancuran Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan, Gunung Anak Krakatau pada Sabtu pagi mengalami delapan kali erupsi dan lontaran debu material vulkanik diperkirakan mencapai 2.000 meter. Sementara pada Jumat malam, pukul 22.35 WIB, Gunung Anak Krakatau erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut.

Melihat Kondisi Gunung Anak Krakatau Pascaerupsi

11 April 2020 18:13
Serang: Gunung Anak Krakatau pascaerupsi Jumat, 10 April 2020 malam dan Sabtu, 11 April 2020 pagi, kondisinya masih aktif, dan menyemburkan debu vulkanik. Namun pada sore ini asap dari gunung itu mulai menipis. 

Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargo Pancuran Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan, Gunung Anak Krakatau pada Sabtu pagi mengalami delapan kali erupsi dan lontaran debu material vulkanik diperkirakan mencapai 2.000 meter.

Ia menyebutkan bau belerang dari gunung itu yang masih tercium, dan mulai pukul 06.00 - 12.00 WIB telah terjadi delapan kali erupsi.

Pada Jumat malam, pukul 22.35 WIB, Gunung Anak Krakatau erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan pantauan kamera pengawas pada pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.

PVMBG menyebutkan tingkat aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda itu berada pada level II atau waspada. PVMBG mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari Gunung Anak Krakatau. AFP/ANTARA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News Gunung Anak Krakatau