Sidoarjo: Puskesmas Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo siap menampung dan mengobati para caleg yang gagal di ajang Pemilu 2024 mendatang. Baik itu caleg yang mengalami depresi ringan maupun berat.
Di tahun politik ini tidak hanya KPU yang melakukan tahapan berbagai persiapan untuk mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024. Instansi kesehatan pun juga melakukan persiapan seperti menampung para caleg yang depresi karena gagal dalam pemilu.
Salah satunya dilakukan Puskesmas Taman Kabupaten Sidoarjo. Meskipun bukan rumah sakit besar, Puskesmas Taman siap menerima caleg depresi karena gagal dalam Pemilu 2024. Tidak hanya depresi ringan, puskesmas ini juga mampu menangani pasien depresi berat. Sebab baik tenaga medis maupun fasilitasnya memang memadai untuk penanganan pasien depresi semua kategori.
Poli Jiwa yang ada di puskesmas ini sudah ada sejak tahun 2015 lalu. Di tahun politik diperkirakan bakal ramai pasien di poli ini, tidak hanya caleg tapi juga keluarga caleg atau tim pemenangan yang kalah.
Puskesmas ini sebelumnya juga menjadi tempat tes kesehatan yang dipersyaratkan bagi para caleg. Dalam tes kesehatan itu dilakukan skrining, yaitu prosedur yang bertujuan untuk, mendeteksi adanya potensi atau risiko gangguan kesehatan.
"Ya seperti kemarin ada tes kesehatan untuk caleg kita melakukan skrining, dan nanti kalau pemilihan ada yang gagal ada peningkatan biasanya stres ringan, kami siap menerima pasien pasien tersebut sesuai SOP. Perawatan depresi ringan sampai berat kami bisa tangani dan lakukan pengobatan," kata penanggung jawab Poli Jiwa, Siti Julaikha, Senin, 18 Desember 2023.
Kepala Puskesmas Taman dr Inensia Khoirul menambahkan perkembangan penyakit jiwa saat ini semakin tinggi. Trennya sekarang juga mulai terjadi pada anak anak usia muda atau generasi baru. Dimana kena sedikit tekanan permasalahan membuat mereka mengalami gangguan kesehatan.
"Sebagai gambaran saja di tahun 2015 hanya ada satu atau dua, tapi sekarang 2023 ini jumlah pasien gangguan jiwa sebanyak 344 pasien dan yang mengalami depresi berat 700 sekian," kata Khoirul.
Caleg stres atau depresi setelah gagal dalam pemilu sudah sering terjadi di beberapa daerah. Hal ini bisa dimaklumi, karena caleg sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk bertarung dalam pemilu. MI/Heri Susetyo Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News