Jakarta: Salah satu penggagas acara yang diklaim Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, Darmizal, menangis saat menggelar konferensi pers soal kisruh antara kubunya dan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021. Dia mengaku menyesal pernah menjadi tim buru sergap untuk memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum (Ketum) PD.
"Saya sangat menyesal pernah menjadi aktor tim buru sergap untuk mendatangi ketua-ketua DPD, mengumpulkan ketua-ketua DPC agar mereka berbulat tekad membangun chemistry agar Pak SBY yang dipilih pada kongres 2015 di Surabaya," kata Darmizal.
Darmizal menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh DPD dan DPC Partai Demokrat. Dia menyebut saat ini ada rezim diktator di Partai Demokrat.
Sebelumnya, sejumlah pihak menggelar acara yang diklaim sebagai KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumut, Jumat, 5 Maret 2021. Acara tersebut kemudian menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Marzuki Alie, yang ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat versi KLB Demokrat Deli Serdang, menyebut hasil KLB masih dalam proses administrasi. Setelah rampung, hasil tersebut akan diserahkan ke Kemenkumham.
Seusai KLB Demokrat, AHY datang ke Kemenkumham. AHY mengatakan kedatangannya untuk menyampaikan keberatan atas berlangsungnya acara yang diklaim sebagai KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
AHY, didampingi Sekjen PD Teuku Riefky Harsya, mengaku datang ke Kemenkumham bersama 34 Ketua DPD PD. Anak pertama SBY itu mengatakan KLB Deli Serdang abal-abal dan ilegal. Sebab, menurutnya, KLB itu tidak sesuai dengan AD/ART PD. MI/Adam Dwi Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News