Pos pengamatan Gunung Ibu melaporkan gumpalan awan abu vulkanik setinggi empat kilometer yang terbentuk akibat letusan Gunung Ibu di Sulawesi Utara menciptakan fenomena unik berupa kilatan-kilatan petir yang menerangi puncak gunung api tersebut.
Pos pengamatan Gunung Ibu melaporkan gumpalan awan abu vulkanik setinggi empat kilometer yang terbentuk akibat letusan Gunung Ibu di Sulawesi Utara menciptakan fenomena unik berupa kilatan-kilatan petir yang menerangi puncak gunung api tersebut.
"Suara gemuruh dan dentuman terdengar sampai ke pos pengamatan Gunung Ibu, petir terlihat dalam kolom erupsi," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Richard Chaniago, dalam laporan yang diterima di Jakarta, Sabtu, 18 Mei 2024.
Badai petir vulkanik yang timbul saat erupsi terjadi akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas. Situasi itu lantas menimbulkan loncatan muatan listrik.
Badai petir vulkanik yang timbul saat erupsi terjadi akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas. Situasi itu lantas menimbulkan loncatan muatan listrik.

Melihat Fenomena Letusan Gunung Ibu Picu Badai Petir Vulkanik

18 Mei 2024 21:14
Jakarta: Pos pengamatan Gunung Ibu melaporkan gumpalan awan abu vulkanik setinggi empat kilometer yang terbentuk akibat letusan Gunung Ibu di Sulawesi Utara menciptakan fenomena unik berupa kilatan-kilatan petir yang menerangi puncak gunung api tersebut.

"Suara gemuruh dan dentuman terdengar sampai ke pos pengamatan Gunung Ibu, petir terlihat dalam kolom erupsi," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Richard Chaniago, dalam laporan yang diterima di Jakarta, Sabtu, 18 Mei 2024.

Badai petir vulkanik yang timbul saat erupsi terjadi akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas. Situasi itu lantas menimbulkan loncatan muatan listrik.

Richard mengatakan erupsi itu terjadi Sabtu pukul 20.08 WIT. Kolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat dan barat laut.

Peristiwa letusan itu tercatat pada alat seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi lebih kurang 9 menit 12 detik.

Setengah jam kemudian pada pukul 20.34 WIT, erupsi kembali terjadi menghasilkan gumpalan asap setinggi satu kilometer. Letusan itu memiliki amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 127 detik.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata)," ujar Richard. AFP PHOTO/Indonesian Geological Agency

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News Erupsi Gunung Sulawesi Utara Gunung Api