Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, mengatakan bahwa prosesi Tegak Tiang Tuo merupakan langkah penting dalam perjalanan mewujudkan upaya pemerintah dalam mendorong perlindungan warisan budaya di Indonesia.
Menurutnya, KCBN Muarajambi tidak hanya menjadi simbol keyakinan Buddha, tetapi juga pusat pendidikan dan destinasi spiritual.
Gubernur Jambi, Al Haris, dalam acara yang sama turut menyampaikan rasa syukurnya atas proses revitalisasi yang dilakukan. “Sesuai arahan Pak Presiden, candi ini kita revitalisasi dan kembalikan fungsi sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan. Hari ini dengan prosesi (Tegak Tiang Tuo) merupakan bukti nyata bahwa nantinya di KCBN Muarajambi akan memiliki fasilitas yang melengkapi candi."
"Saya berterima kasih kepada Pak Dirjen (Kebudayaan) yang meyakinkan agar revitalisasi ini berjalan dan saya yakin setelah selesai, KCBN Muarajambi akan menjadi magnet yang besar bagi Jambi,” tambah Al Haris.
KCBN Muarajambi memiliki makna sejarah yang sangat dalam, merepresentasikan keunikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara.
Kompleks ini mencakup candi tinggi dan rendah, serta stupa besar yang mencapai ketinggian 27 meter, yang semuanya dibangun tanpa menggunakan semen atau bahan perekat modern. KCBN Muarajambi menjadi kompleks percandian Buddha terbesar di Asia Tenggara, membentang sepanjang 7,5 kilometer di sepanjang Sungai Batanghari dan mencakup 8 desa.
Sebagai langkah awal dari proyek ini, pada akhir April lalu telah ditandatangani kontrak konstruksi fisik pembangunan museum oleh Kepala PPK Pembangunan Museum M. Natsir Muslim Ridwan dan Senior Vice President Head of Building Operation Division PT PP (Persero) Andek Prabowo.
Selain itu, juga telah ditandatangani kontrak konstruksi fisik penataan lingkungan kawasan cagar budaya oleh PPK Penataan Lingkungan Yanto H.M. Manurung dan Senior Vice President Divisi Operasi 1 PT Brantas Abipraya (Persero) Arviga Bigwanto.
KCBN Muarajambi sebagai pusat inspirasi dan pengetahuan
1. Pendidikan dan penelitian Buddhis
Candi Muara Jambi telah menjadi subjek bagi berbagai penelitian akademik dan spiritual, dengan fokus pada studi Buddhisme dan sejarah Asia Tenggara. Institusi pendidikan dan penelitian dari dalam dan luar negeri telah melakukan ekskavasi dan studi, memberikan wawasan tentang praktik spiritual dan pendidikan Buddhis di situs ini.
2. Program edukasi dan workshop
Kompleks ini sering menjadi tuan rumah untuk berbagai workshop dan program pendidikan yang berkaitan dengan sejarah Buddhis, arkeologi, dan pelestarian cagar budaya. Program-program ini menarik partisipasi dari komunitas lokal, mahasiswa, dan peneliti internasional.
3. Kegiatan keagamaan dan meditasi
Candi Muara Jambi secara rutin menjadi lokasi untuk kegiatan keagamaan Buddhis, termasuk upacara, doa, dan sesi meditasi. Kegiatan-kegiatan ini menarik praktisi Buddhis dari berbagai daerah, serta pengunjung yang mencari pengalaman spiritual.
4. Kunjungan wisata rohani
Statistik kunjungan menunjukkan bahwa Candi Muara Jambi merupakan tujuan populer bagi wisata rohani, dengan ribuan pengunjung yang datang untuk mengeksplorasi dan mengalami aspek spiritual situs ini setiap tahun.
5. Penghargaan dan pengakuan
Candi Muara Jambi telah menerima pengakuan dan penghargaan dari berbagai lembaga pendidikan dan keagamaan untuk perannya dalam pelestarian dan promosi ilmu pengetahuan spiritual dan Buddhis.
Area revitalisasi KCBN Muarajambi
Konsep Revitalisasi Kawasan serta Rencana Penataan Ruang Pelestarian mencakup 15 candi dan area sekitarnya.
1. Area dan Candi Bukit Perak
2. Candi Koto Mahligai
3. Candi Kedaton
4. Candi Pemukiman Kerawe
5. Candi Parit Duku
6. Candi Gedong
7. Candi Sungai Melayu
8. Area dan Candi Gumpung Tinggi
9. Candi Kembar Batu
10. Candi Astano
11. Candi Sialang
12. Area dan Candi Buluran Keli
13. Area dan Candi Selat
14. Candi Teluk
15. Candi Pelayangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
4. Candi Pemukiman Kerawe
5. Candi Parit Duku
6. Candi Gedong
7. Candi Sungai Melayu
8. Area dan Candi Gumpung Tinggi
9. Candi Kembar Batu
10. Candi Astano
11. Candi Sialang
12. Area dan Candi Buluran Keli
13. Area dan Candi Selat
14. Candi Teluk
15. Candi Pelayangan