Jakarta: Sebagai perusahaan yang bergerak di industri perhotelan, Bobobox kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan industri perhotelan yang bertanggung jawab dengan merilis Impact Report 2024. Melalui laporan ini, perusahaan rintisan asal Bandung tersebut menunjukkan langkah konkret dalam mendorong pariwisata yang tidak hanya berfokus pada destinasi, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan lingkungan.
Di tengah pergeseran tren pariwisata global menuju konsep keberlanjutan, Bobobox hadir sebagai pionir dengan mengintegrasikan inovasi dan prinsip green hospitality dalam model bisnisnya. Mengusung pendekatan regeneratif, Bobobox berupaya menciptakan dampak jangka panjang yang positif melalui desain modular, efisiensi energi, serta praktik konstruksi yang ramah lingkungan.
“Pengembangan destinasi wisata sering dilihat sebagai suatu aktivitas yang merusak lingkungan. Padahal sekarang, dengan teknologi dan infrastruktur yang lebih maju, tugas kita sebagai pelaku industri justru menemukan konsep penginapan yang lebih berkelanjutan. Kami percaya di era modern saat ini melestarikan alam bukan berarti membiarkan alam begitu saja, tapi mengelola potensinya dengan bijak agar lanskap tetap terjaga dan manfaat ekonominya dirasakan warga sekitar. Lewat laporan ini, kami ingin menunjukkan bagaimana pendekatan pariwisata yang tepat bisa menjadi jawaban atas bentuk kesinambungan yang selama ini kita cari,” kata Indra Gunawan, Co-Founder & CEO Bobobox.
Sepanjang tahun 2024, Bobobox mencatat sejumlah pencapaian penting yang mencerminkan dampak nyata dari komitmennya terhadap keberlanjutan.
Dalam memperkuat kontribusi sosial dan ekonomi, Bobobox melibatkan komunitas lokal secara aktif dalam kegiatan operasional. Sebanyak 52% posisi garis depan di Bobocabin kini diisi oleh tenaga kerja dari daerah sekitar, memberikan manfaat langsung bagi 267 keluarga. Perusahaan juga menjalin kemitraan dengan 182 UMKM lokal, dengan 69% pemasok berasal dari lingkungan sekitar, menunjukkan upaya nyata dalam memberdayakan ekonomi komunitas.
Dari sisi lingkungan, Bobobox memperkenalkan Kabin versi 3.1, pengembangan terbaru dari desain modular andalannya. Kabin ini sepenuhnya bebas dari penggunaan kayu dan plastik murni (virgin plastic), digantikan dengan lebih dari 80% material daur ulang. Efisiensi bahan meningkat hingga 79%, dengan pengurangan limbah mencapai 63%.
Selain itu, penerapan teknologi pondasi ground screw memungkinkan pelestarian hingga 95% lahan hijau di area pembangunan. Tanah di sekitar lokasi tetap berfungsi optimal, termasuk dalam menyerap air hujan, menjaga keseimbangan ekosistem setempat.
Untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan tamu, Bobobox memperkenalkan fitur carbon offset toggle, yang telah digunakan oleh 11% tamu Bobopod dan 22% tamu Bobocabin. Upaya pengurangan sampah juga dilakukan, antara lain melalui pemilahan dan pengelolaan limbah berkelanjutan, seperti yang diterapkan di Bobopod Pancoran yang telah mengadopsi konsep zero waste to landfill.
Di bidang tata kelola perusahaan, Bobobox terus memperkuat sistem operasionalnya melalui digitalisasi pembayaran serta pengelolaan data pribadi sesuai UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) No. 27 Tahun 2022. Perusahaan juga menerapkan sistem audit internal yang ketat dan teknologi canggih dalam proses check-in guna memastikan keamanan data dan mencegah potensi penipuan.
“Progres terbesar yang kami rasakan adalah bagaimana pendekatan keberlanjutan kini benar-benar terintegrasi di seluruh lapisan operasional bisnis. Dengan demikian, laporan ini menjadi bukti nyata akan bagaimana setiap keputusan yang diambil selalu didasari dengan kesadaran penuh dan tujuan jelas untuk menjalankan komitmen keberlanjutan Bobobox," Jelas Satria Gundara, ESG Program Manager Bobobox.
Dalam pengembangannya, laporan ini merujuk kepada referensi standar global keberlanjutan untuk korporasi, serta sejalan dengan target SDGs pemerintah. Dok. Istimewa Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News