Depok: Rabu, 15 Februari 2023 suasana di SDN Beji 5 Depok yang terletak di Jalan Halmahera tampak riuh ramai. Sebagian besar siswa, siswi, dan para guru terlihat memakai beragam baju daerah serta batik.
Pakaian adat Nusantara yang beraneka ragam menjadi pemandangan menarik sekaligus menumbuhkan rasa nasionalisme baik bagi para siswa, orang tua murid, maupun jajaran guru di SDN Beji 5 Depok.
Hal ini merupakan bagian dari pelaksanaan dan implementasi dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang biasa disebut dengan istilah P5 dari Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Adapun tahapan P5 diawali dengan memahami P5, kemudian menyiapkan ekosistem sekolah, mendesain projek P5, mengelola P5, mendokumentasikan serta melaporkan hasil P5, dan yang terakhir adalah evaluasi dan tindak lanjut P5.
Bertujuan menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter siswa
Dalam laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan dari Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila ini dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Dan projek ini dirancang terpisah dari intrakurikuler.
Hal ini pun mendapatkan antusiasme yang tinggi. Kepala sekolah SDN Beji 5 Depok, Bapak Suratmin S.Pd. mengatakan bahwa acara berjalan lancar serta mendapatkan dukungan dari semua siswa serta para orang tua.
"Alhamdulilah, acara sudah cukup meriah dan partisipasi dari orang tua saya bangga sekali. Anak-anak juga semangat, guru-gurunya juga didukung semangat sekali, apalagi bersama-sama orang tua cukup kompak," ucapnya pada tim Medcom.id.
Ia menambahkan bahwa harapannya kegiatan ini akan dapat berjalan baik dan bisa ditingkatkan di waktu mendatang. Optimisme ini disebut Pak Suratmin melalui projek P5 yang merupakan bagian dari implementasi dari kurikulum yang saat ini sedang dilakukan.
"Tujuannya yang pertama adalah, supaya anak-anak itu terbentuk karakter-karakter yang berpancasila. Artinya dari masing-masing sila kita curahkan ke P5 ini. Yang pertama itu, supaya anaka-anak itu betul-betul bersyukur atas ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemudian mereka akan terbentuk dengan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Keduanya implementasi untuk membentuk anak-anak mempunyai akhlak yang baik, budi pekerti yang baik yang luhur," katanya.
Lebih jauh ia menambahkan, "Kemudian mereka bisa mandiri. Ini terwujud dari karya anak-anak yang dapat kita lihat. Dari kelas satu sampai kelas enam mereka memang bekerja sendiri. Saya senang sekali fasilitas orang tua, dukungan orang tua, dibimbing oleh guru-gurunya masing-masing."
Ia juga memaparkan bahwa P5 ini berjalan sukses juga disertai dengan harapan dari Kurikulum Merdeka dan P5, yang memiliki semangat gotong-royong antar sesama. Senada dengan tujuan P5, Pak Suratmin juga menekankan harapan pelaksanaan P5 di SDN Beji 5 Depok, dapat memberikan wawasan luas bagi semua anak didiknya. Di sisi lain juga mampu meningkatkan kreativitas para siswa serta mengembangkan pola pikir yang kritis.
Cermin jiwa nasionalisme
Senada dengan semangat P5 dalam Kurikulum Merdeka, Pak Awang Gunawan S.pd, selaku Wali Kelas 6B pun mengatakan bahwa acara ini sangat bagus dan bisa mencerminkan sikap karakter siswa.
"Saya rasa acara ini sangat bagus dan sangat mencerminkan sikap penanaman karakter siswa atau anak untuk membangkitkan atau membangun jiwa nasionalis. Karena selama ini kita tahu rasa nasionalisme sudah mulai berkurang. Dengan adanya program projek profil pelajar Pancasila ini, saya harapkan juga anak-anak juga terbangun motivasinya untuk lebih mencintai negaranya sendiri," harap Pak Awang.
Ketua Korlas kelas 6B, yaitu Mama Derro juga mengungkapkan syukur dan bahagia dengan terlaksananya kegiatan ini. "Kegiatan ini positif dan bisa membangun rasa nasionalisme serta kemandirian pada seluruh siswa, yang tentunya dapat berguna bagi masa depan anak-anak," bebernya.
Tim korlas kelas 6B lainnya yaitu Mama Zacky, Mama Rayya, serta Mama Dhiva juga mengharapkan ke depannya kegiatan ini dapat terus berjalan.
"Ini karena program yang baik dan penguatan nasionalisme untuk anak-anak dapat memberikan pemahaman akan nilai Pancasila. Siapa lagi kalau bukan kita orang tuanya serta para guru yang mengenalkan budaya dan keragaman Indonesia. Karena mereka (anak-anak) akan menjadi 'pewaris' nilai, budaya Indonesia di masa mendatang," pungkas korlas 6B SDN Beji 5.
Bertajuk "Gelar Budaya Nusantara" kegiatan P5 di SDN Beji 5 diawali dengan pertunjukan tari silat, berbagai tarian daerah seperti Tari Ondel-ondel, Tari Piring, Tari Sisingaan, Lenong Betawi, perkusi lagu Yamko Rambe Yamko, fashion show aneka baju daerah, dan ditutup dengan acara market day yaitu anak-anak yang menjajakan aneka kuliner buah karya rumahan.
Artikel:
Yatin Suleha
Foto:
Yatin Suleha dan Dokumentasi Istimewa Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News