Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Kadin Serukan Langkah Nyata Kebijakan Net Zero Emission

Antara • 24 November 2021 23:04
Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyerukan pentingnya langkah nyata dan komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan emisi nol persen atau net zero emission di Indonesia. Kadin mendorong kebijakan tersebut menjadi upaya serius dan tidak sekadar wacana.
 
"Pencapaian net zero Indonesia tidak terlepas dari komitmen, usaha, dan pencapaian net zero dari setiap elemen ekonomi. Termasuk tentunya pihak swasta," kata Ketua Komite Tetap Energi Baru Terbarukan Kadin Indonesia, Muhammad Yusrizki, Rabu, 24 November 2021.
 
Yusrizki mengatakan langkah swasta itu sudah dilakukan pada level global. Perusahaan besar seperti Amazon, Microsoft, Nestle, hingga Unilever telah mendeklarasikan target net zero paling lambat 2050.

Langkah serupa bahkan sudah diupayakan oleh perusahaan-perusahaan dari sektor yang dipersepsikan jauh sekali dari net zero. Seperti, BP dan Shell yang berbasis energi fosil.
 
"Net zero bukan berarti mereka sama sekali tidak menghasilkan emisi, tetapi kuncinya adalah mengurangi emisi semaksimal mungkin. Lalu sisanya menggunakan carbon offset dari sumber-sumber yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan asal muasalnya," kata Yusrizki.
 
Untuk itu, menurut dia, Peraturan Presiden (Perpres) tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK) menjadi salah satu instrumen penting dalam pencapaian emisi nol. Ia memastikan kehadiran regulasi tersebut merupakan upaya serius pemerintah dalam mengembangkan dan menjalankan konsep NEK yang sedang diupayakan.
 
"Kita melihat pajak karbon sudah masuk dalam pipeline kebijakan. Disusul dengan Perpres NEK. Kadin yakin ke depan peraturan-peraturan turunannya juga akan segera keluar. Aksi nyata pemerintah harus disambut pula dengan aksi nyata sektor swasta," katanya.
 
Yusrizki juga mengharapkan adanya tambahan pelaku dari sektor swasta dalam mendeklarasikan target pencapaian emisi nol persen serta memastikan adanya upaya mitigasi lanjutan melalui dukungan Kadin.
 
Baca: Sri Mulyani Ogah Indonesia Jadi Negara Tujuan Greenwashing
 
Melalui deklarasi tersebut, nantinya terdapat komitmen dan aksi bersama dari suatu perusahaan untuk membawa perusahaan dari sektor lain agar mau menyesuaikan dengan proses bisnis net zero.
 
"Misalnya untuk sektor energi, saya melihat industri energi terbarukan sudah sangat siap membantu. Yang harus kita dorong juga dalam subsektor energi adalah industri efisiensi energi yang di negara-negara lain dikenal dengan sebutan energy service company (ESCO)," katanya.
 
Selain itu, ia menegaskan keikutsertaan perusahaan nasional dalam pengurangan emisi karbon juga penting. Tujuannya, agar tidak tertinggal dalam rantai pasok global mengingat perusahaan global sudah melakukan komitmen net zero.
 
"Inilah tantangan sekaligus ancaman akibat dari net zero chain. Mau tidak mau perusahaan Indonesia harus juga ikut dalam gelombang komitmen ini untuk bertahan dalam perubahan lingkungan bisnis," kata Yusrizki.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan