Ilustrasi pemanfaatan biomassa melalui co-firing PLN. Foto: Dokumen PLN
Ilustrasi pemanfaatan biomassa melalui co-firing PLN. Foto: Dokumen PLN

Lewat Co-Firing, PLN: Menurunkan Emisi 1,05 Juta Ton Sepanjang 2023

Annisa ayu artanti • 03 Januari 2024 12:04
Jakarta: PT PLN (Persero) menyatakan telah berhasil menurunkan emisi hingga 1,05 juta ton CO2e dan memproduksi memproduksi energi bersih sebesar 1,04 terawatt hour (TWh) sepanjang 2023.
 
Itu dilakukan PLN melalui pemanfaatan biomassa dalam teknologi co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
 
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, pihaknya terus mengembangkan teknologi dalam menjawab tantangan zaman. Dikembangkan sejak 2021, co-firing pada PLTU telah menggantikan batu bara dengan biomassa sehingga mampu mengurangi emisi karbon dan menggerakkan ekonomi kerakyatan.

"Teknologi co-firing merupakan sebuah terobosan dalam transisi energi di Tanah Air. Sebab, dengan teknologi ini, banyak manfaat yang didapatkan, selain pengurangan emisi juga akan mengurangi penggunaan energi fosil," kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Januari 2024.
 
Baca juga: Co-Firing Jadi Jagoan PLN Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, Apa Itu?

Co-firing, lanjut dia, tidak hanya menghasilkan listrik andal, namun tetap murah bagi masyarakat. Lebih dari itu, ia menambahkan co-firing juga mendorong perekonomian kerakyatan lewat keterlibatan langsung masyarakat dalam pengembangan biomassa.
 
Sepanjang 2023, PLN telah menyerap biomassa sebanyak satu juta ton untuk 43 PLTU yang tersebar di Tanah Air.
 
Angka itu tumbuh lebih dari 71 persen dibandingkan realisasi serapan biomassa 2022 yang sebesar 585 ribu ton.
 
Secara bersamaan, PLN terus melakukan uji coba teknologi ini hingga 2025 agar 52 PLTU di Indonesia bisa seluruhnya menggunakan co-firing.

Implementasi biomassa

Pada akhir 2023, PLN juga telah berhasil mengimplementasikan PLTU secara hybrid dengan 100 persen biomassa beroperasi selama 15 hari dalam satu bulan di PLTU Sintang, Kalimantan Barat. Capaian ini merupakan yang pertama dan terlama di Indonesia, sekaligus sebagai jawaban masa depan energi bersih di Tanah Air.
 
"100 persen penggunaan biomassa ini adalah bentuk konsistensi PLN Group dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia yang lebih baik," ucap dia.
 
Dari sisi peningkatan ekonomi masyarakat, Darmawan juga menyampaikan penerapan co-firing memberi dampak langsung masyarakat.
 
Ekosistem biomassa pun terus dikembangkan dengan menggandeng komunitas lokal, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga Pemerintah Daerah setempat sekitar lokasi sumber biomassa.
 
Darmawan mencontohkan, sejak Maret 2023, PLN telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta dalam mengembangkan kawasan Green Economy untuk mendukung langkah Net Zero Emissions (NZE) 2060 berdasarkan keterlibatan masyarakat lokal.
 
"Kami sebagai BUMN tak hanya bertanggung jawab dalam menyediakan energi bersih saja. Inovasi yang kami kembangkan ini juga menyasar berbagai aspek, mendorong ekonomi kerakyatan, menjaga kelestarian hutan, dan rehabilitasi lahan tandus serta melepas ketergantungan atas bahan bakar fosil," jelas dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan