Rangkaian kegiatan saat G20 di Bali. Foto: Dok KLHK
Rangkaian kegiatan saat G20 di Bali. Foto: Dok KLHK

Rp781 Miliar Digelontorkan Tindak Lanjuti Kesepakatan Iklim Jokowi-Biden

Media Indonesia.com • 16 Desember 2022 23:02
Jakarta: Dana sebesar USD50 juta atau setara Rp781 miliar (kurs Rp15.617 per Dollar AS) digelontorkan menindaklanjuti kesepakatan iklim antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. 
 
Saat itu, Jokowi dan Biden menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengimplementasikan Lembar Fakta Gedung Putih dalam Memperkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia. MoU ditandatangani pada pertemuan bilateral G20 antara Presiden Jokowi dan Presiden Biden di Bali beberapa waktu lalu.
 
Gelontoran dana itu juga sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pada 20 Mei 2022. MoU ini dilakukan untuk mendukung tujuan Rencana Operasional Indonesia’s Forestry and Land Use (FOLU) Net Sink 2030. 

"Pemerintah Indonesia (melalui KLHK) dan Pemerintah Amerika Serikat (melalui USAID) mengumumkan maksud dan tujuan memasuki perjanjian kerangka kerja sama baru pada awal tahun depan. Yakni, meluncurkan kemitraan perubahan iklim dengan pendanaan mencapai USD50 juta," demikian siaran pers bersama KLHK dan USAID yang disampaikan, Jumat, 16 Desember 2022.
 
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menghargai peningkatan jenjang kemitraan bilateral ini. Semuanya dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran iklim dari FOLU Net Sink 2030 Indonesia.
 
"Kita dapat menunjukkan bahwa kemitraan ini bukan hanya janji, tetapi direalisasikan ke dalam aksi-aksi iklim," kata Siti.
 
Untuk mendukung tujuan KLHK, USAID akan berkoordinasi erat dengan Pemerintah Indonesia di semua tingkatan. Baik di tingkat daerah, nasional, bahkan internasional.
 
"Kami mendukung kepemimpinan KLHK dalam penggunaan lahan berkelanjutan dan melindungi hutan berharga di seluruh Indonesia” kata Direktur USAID, Jeff Cohen.
 
Baca: Luasan Lahan Mangrove Disebut Menyusut Akibat Perubahan Iklim
 
Jeff mengatakan perjanjian ini dilakukan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan menjamin masa depan yang sejahtera, tangguh, dan hijau untuk semua.
 
Kemitraan perubahan iklim yang baru ini akan mencakup dukungan untuk melestarikan orangutan dan spesies karismatik lainnya seperti gajah, harimau, dan badak di Sumatra dan Kalimantan. 
 
Mendukung upaya konservasi yang sedang berlangsung, kemitraan ini juga akan memperkuat kerja sama dengan KLHK melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Kemitraan ini juga akan memperkuat kolaborasi antara pemangku kepentingan terkait agar dapat terus meningkatkan pengelolaan sumber daya alam Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan