Wakil Direktur TBS Pandu Sjahrir mengatakan, serangkaian komitmen tersebut dijalankan melalui Towards a Better Society 2030 atau TBS2030. Komitmen ini terdiri dari 12 goals yang menjadi acuan dan roadmap perusahaan dalam menjalani bisnis, dari level strategis sampai operasional di lapangan.
"Ini merupakan pengakuan bahwa sustainability sudah menjadi kewajiban perusahaan di era modern ini. TBS2030 merupakan cara TBS untuk turut serta ambil bagian dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) yang merupakan agenda global dan juga pemerintah," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 10 November 2022.
Melalui komitmen ini TBS berupaya menunjukkan bahwa faktor sustainability secara langsung terintegrasi dalam model bisnis TBS dan bukan inisiatif terpisah. TBS juga berkomitmen untuk membawa sustainability ke tingkat yang lebih tinggi, yang dibagi dalam tiga dimensi yaitu Thriving Environment (Lingkungan yang Lestari), Empowered People (Masyarakat Berdaya), dan Trusted Partner (Mitra Terpercaya).
Pandu menjelaskan, TBS2030 merupakan sebuah roadmap yang jelas, terukur, serta transparan bagi para stakeholder. Ia menambahkan, 12 goals yang menjadi acuan dan roadmap dalam menjalankan bisnis tersebut akan membantu perusahaan untuk mencapai Carbon Neutrality dan Fair Transition pada 2030.
"Kami tidak mengklaim kami memiliki semua jawaban untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi kami mencoba terus meningkatkan diri untuk menjadi lebih baik. TBS2030 adalah cara bagi kami untuk mengambil bagian dalam tujuan global dan mendukung agenda Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero pada tahun 2060," ungkapnya.
Sustainability, lanjut Pandu, sudah menjadi kewajiban tersendiri bagi perusahaan. Menurutnya, TBS sudah tidak asing dengan konsep sustainability. Transisi model bisnis TBS membuktikan bahwa sustainability sudah menjadi DNA bagi TBS, yang jauh lebih kuat daripada membuat program-program terpisah di bidang lingkungan atau sosial.
"Di era yang serba terbuka dan transparan ini, sudah tidak ada lagi business model B2B atau B2C, yang ada hanyalah H2H (Human to Human), yang berarti semua berhak untuk tahu apakah perusahaan melakukan kegiatan usahanya secara bertanggung jawab. Yang menjadi penting adalah apa kontribusi perusahaan bagi lingkungan, manusia, dan tata kelola di dalamnya," imbuhnya.
Lebih jauh lagi, Pandu menerangkan bahwa transisi model bisnis TBS dari awal sampai dengan hari ini; batubara, listrik, renewable energy, dan Electric Vehicle (EV), sebagai bentuk perusahaan bergerak ke arah yang lebih sustainable.
Baca juga: IKN Jadi Kota Netral Karbon di 2045 Sekaligus yang Pertama Berkonsep Kota Hutan Berkelanjutan |
Sebagai contoh, di sektor kendaraan listrik, TBS memiliki perusahaan joint venture dengan GoTo Group bernama Electrum, yang sudah memiliki lebih dari 250 motor listrik di Jakarta yang sudah bisa diakses oleh masyarakat melalui aplikasi Gojek, dan sejauh ini sudah menempuh jarak lebih dari 4 juta kilometer.
"Motor Electrum juga baru saja menjadi partner resmi shuttle service provider untuk rangkaian acara B20 dan G20 di Bali. Kita ingin membawa bisnis yang ramah lingkungan ini lebih dekat kepada konsumen," ujarnya.
Head of Strategy TBS Nafi Achmad Sentausa menambahkan, TBS akan mengukur secara spesifik pertumbuhan solusi rendah karbon dalam bisnis perusahaan dengan menggunakan metrikpersentase kontribusi pendapatan dari portofolio rendah karbon di TBS.
Dalam praktiknya, Departemen Strategy di TBS secara rutin melakukan koordinasi dengan Departemen Sustainability untuk memastikan bahwa aspek sustainability benar-benar tertanam dalam strategi bisnis TBS, dan akan dilaporkan secara transparan dan berkala, baik di dalam Sustainability Reporting maupun di website.
“Dari sini dapat kami lihat bahwa pendapatan TBS dari portfolio kita yang bersifat sustainable, akan menjadi acuan dari kesuksesan pencapaian TBS2030. Ini contoh bahwa secara strategi bisnis pun akan diukur apakah akan sejalan dengan apa yang telah kami jadikan komitmen dalam TBS2030,” ungkapnya.
Sementara itu, Sustainability Advisor TBS Triana Krisandini menjelaskan, TBS2030 merupakan cerminan langsung dari visi perusahaan untuk menjadi perusahaan energi terintegrasi yang berpusat pada sustainability. TBS2030 juga merupakan upaya untuk mencapai masyarakat yang lebih baik dengan menjalani kegiatan usaha.
"Masing-masing dari 12 goals ini mencakup seluruh kegiatan usaha TBS dari mining, listrik, renewable dan electric vehicle, dan akan memiliki metrik pengukuran yang jelas, dijadikan KPI untuk masing-masing departemen di dalam perusahaan, dan akan dilaporkan di dalam Sustainability Report TBS setiap tahunnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News