Pendiri Desa Bumi Gamma Thohir (dua dari kiri depan) tampil sebagai perwakilan anak muda Indonesia dalam diskusi COP29 Azerbaijan. Dok. Akun X IRENA
Pendiri Desa Bumi Gamma Thohir (dua dari kiri depan) tampil sebagai perwakilan anak muda Indonesia dalam diskusi COP29 Azerbaijan. Dok. Akun X IRENA

Anak Muda Indonesia Ini Suarakan Langkah Konkret Dukung Transisi Energi di COP29 Azerbaijan

M Rodhi Aulia • 15 November 2024 22:05
Jakarta: Pendiri Desa Bumi Gamma Thohir tampil sebagai perwakilan anak muda Indonesia dalam diskusi bertema Intergenerational Action for Tripling Renewable Energy by 2030 di COP29, Baku, Azerbaijan, Rabu 13 November 2024. Tujuan diskusi ini adalah untuk mengeksplorasi peran lintas generasi dalam mempercepat transisi energi terbarukan global.
 
Gamma Thohir, sebagai bagian dari generasi muda yang aktif dalam pengembangan energi terbarukan, berbagi pengalaman dari proyek-proyeknya di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan akses energi bagi masyarakat pedesaan. 
 
Baca juga: Pakar UGM Sebut Sektor industri dan Kemampuan Ekonomi Tantangan Terbesar Transisi Energi

Gamma menyampaikan pemikiran serta langkah konkret yang telah dilakukannya dalam rangka mendukung pencapaian pemanfaatan energi terbarukan di tahun 2030.
 
Gamma memulai proyeknya pada tahun 2015 dengan membangun microhydro di Kasepuhan Ciptagelar, lereng Gunung Halimun, guna menyediakan akses listrik bagi masyarakat adat setempat. Sejumlah rumah kini telah menikmati aliran listrik berkelanjutan dari proyek ini, mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.
 
Pada 2024, Gamma melanjutkan upayanya dengan membangun pompa air tenaga surya di Desa Sukobubuk Rejo, Pati, Jawa Tengah. Proyek ini dirancang untuk mendukung kelompok tani hutan dalam meningkatkan produktivitas pertanian tanpa menggunakan energi fosil. 
 
Dengan tenaga surya sebagai sumber energi, pompa ini membantu mengurangi biaya operasional para petani, serta memastikan ketersediaan air untuk irigasi.
 
"Hasil konkret adalah pendekatan terbaik bagi anak muda untuk menunjukkan bahwa kita bisa berkontribusi dalam mendukung transisi energi,” ujar Gamma dalam keterangannya, Jumat 15 November 2024.
 
“Kami tidak hanya bicara, tapi juga bertindak," tegas Gamma.
 
Paparan Gamma mendapatkan apresiasi dari peserta, termasuk Dr. Andrew Forrest, Executive Chairman Fortescue, yang mengakui bahwa aksi nyata dari generasi muda sangat diperlukan untuk mencapai target global di bidang energi terbarukan. 
 
Kehadiran Gamma di panggung internasional ini membuktikan bahwa anak muda Indonesia mampu memberikan kontribusi substansial dalam mengatasi krisis iklim.
 
Acara ini didukung penuh IRENA (International Renewable Energy Agency), sebuah lembaga global antar pemerintah yang mendukung negara-negara dalam transisi energi mereka. IRENA berfungsi sebagai platform utama untuk kerjasama internasional, menyediakan data, analisis teknologi, inovasi, serta kebijakan dan investasi terkait energi terbarukan. 
 
Dengan anggota dari 169 negara, IRENA terus mendorong adopsi luas energi terbarukan di seluruh dunia, berfokus pada keberlanjutan, keamanan energi, serta ketahanan ekonomi dan sosial.
 
Melalui forum ini, IRENA dan Global Renewables Alliance ingin menciptakan ruang bagi anak muda untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan dan kebijakan terkait transisi energi. Para peserta diskusi mengidentifikasi cara-cara baru untuk mengatasi isu-isu kritis di sektor energi terbarukan, serta mendiskusikan pendidikan, inovasi, kewirausahaan, dan penciptaan lapangan kerja sebagai bagian dari solusi.
 
“Aksi antargenerasi untuk #3xEnergiTerbarukan pada tahun 2030,” tulis IRENA melalui akun X, Rabu 13 November 2024.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan