baca juga: Penghapusan Skema Jual-Beli Listrik dari PLTS Atap Jadi Win-win Solution |
CEO SESNA Rico Syah Alam mengharapkan hal tersebut dapat memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha.
"Kami harap revisi tersebut merupakan peningkatan kualitas aturan PLTS atap sebelumnya, yaitu dapat memberikan kemudahan dan kepastian hukum bagi para pelaku usaha dan juga pengguna akhir sehingga minat seluruh kalangan masyarakat untuk memasang PLTS atap dapat meningkat," kata Rico, dilansir Antara, Jumat, 9 Februari 2024.
Ia mengatakan, sampai saat ini, SESNA masih menunggu hasil akhir revisi aturan tersebut. Sebagai pelaku usaha, SESNA akan mengikuti dan berusaha beradaptasi terhadap aturan yang akan berlaku, meski tentunya akan ada pro dan kontra terhadap perubahan regulasi tersebut.
Selain itu, ia juga mengharapkan setidaknya revisi aturan PLTS atap tersebut nantinya dapat memberikan kepastian hukum dan situasi bisnis yang stabil.
"Dengan adanya aturan yang pasti dan jelas serta implementasi yang baik, kami berharap pengguna tidak memiliki keraguan lagi dalam pemanfaatan PLTS atap," ujar Rico.
Kontrak pengoperasian dengan perusahaan tambang
Terkait kinerja SESNA, Rico menyebut perusahaannya telah berhasil menandatangani Solar Operational Leasing Agreement dengan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan dan pengolahan nikel pada 2023. Adapun, kapasitasnya mencapai 200 MWac + BESS.Sedangkan di pasar komersial dan industrial, SESNA menyelesaikan pembangunan sekitar lebih dari 10 MWp PLTS atap selama 2023.
Selain itu, SESNA juga berhasil memproduksi dan menjual listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui pembangkit Independent Power Producer (IPP) di Sumba, Maumere, dan Ende.
Untuk 2024 ini, SESNA memiliki proyeksi untuk membangun beberapa proyek, salah satunya adalah proyek PLTS Ground Mounted di Morowali dengan kapasitas 200 MWac + BESS yang rencananya akan mulai dibangun di kuartal III-2024.
"SESNA juga akan merampungkan konstruksi dari pipeline proyek PLTS atap di segmen komersial dan industrial sampai dengan 20 MWp selama masa kuartal I sampai dengan kuartal II-2024. SESNA menargetkan untuk setidaknya 40 MWp PLTS atap dapat selesai dibangun sebelum 2024 berakhir," ungkap Rico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News