baca juga: Gencar Berinovasi Hadapi Tantangan Global dan Percepatan Teknologi |
ESG merupakan sebuah standar perusahaan dalam praktik investasinya yang terdiri dari tiga konsep kriteria: Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan). Perusahaan dengan prinsip ESG dalam praktik bisnis dan investasinya akan turut mengimplementasikan kebijakan perusahaannya selaras dengan keberlangsungan tiga elemen tersebut.
CEO MMS Group Indonesia Sendy Greti mengatakan MMS Group Indonesia (MMSGI) akan terus memprioritaskan implementasi ESG dalam budaya, manajemen, pengaturan operasional perusahaan, serta strategi pengembangan bisnis.
Dia mengatakan MMSGI melakukan diversifikasi yang fokus pada dua lini bisnis utama, yakni industri berkelanjutan lewat MMS Solution dan pengembangan properti lewat MMS Land. Sementara itu, lini bisnis utama MMSGI saat ini yaitu pertambangan dan perdagangan batubara melalui MMS Resources.
Lewat MMS Solution, perusahaan saat ini memiliki PLTS dengan kapasitas 1,3 MW yang digunakan untuk mengalirkan listrik demi memenuhi kebutuhan operasional Pelabuhan Loa Kulu Coal Terminal (LKCT) dan kegiatan operasional kantor PT Multi Harapan Utama (anak usaha MMSGI).
"Perusahaan juga memiliki visi jangka menengah untuk membangun PLTS dengan kapasitas 20 MW demi mendukung operasional smelter nikel dan dalam jangka panjang perusahaan menargetkan kapasitas pembangkit dapat bertambah hingga 100 MW," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 14 Desember 2022.
Lewat MMS Solution perusahaan membangun peternakan sapi dan perkebunan jagung terintegrasi yang menerapkan teknologi precision farming untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan nasional, khususnya di wilayah Kalimantan.
Perusahaan juga tengah mengembangkan fasilitas pemurnian nikel kelas satu berteknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF), yang akan memproduksi nickel matte guna mendukung pengembangan industri baterai nasional.
Selanjutnya lewat MMS Land, perusahaan tidak hanya mengembangkan bidang usaha properti melainkan juga ikut masuk ke bisnis pusat data hijau dan mengedepankan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Contohnya seperti Green Data Center milik Mitra Informatika Gemilang (MIG), anak perusahaan MMSGI yang telah bekerjasama dengan PLN untuk Renewable Energy Certificate (REC). Selain itu data center MIG juga menggunakan teknologi waterless-cooling system untuk menghemat konsumsi air.
"Upaya MMSGI dalam mendiversifikasi usaha menuju bisnis dengan paparan karbon yang lebih kecil mungkin masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi ini merupakan langkah besar yang patut diapresiasi dari perusahaan yang awalnya didirikan untuk melakukan perdagangan batu bara 2005 silam," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News