Hal ini menjadi pencapaian penting yang menandai komitmen Harita Nickel terhadap praktik manajemen lingkungan dan kesehatan serta keselamatan operasional yang berstandar dunia. Terkait hal tersebut, seberapa pentingkah sertifikasi ISO bagi sebuah perusahaan?
Apa itu ISO?
International Organization for Standardization (ISO) merupakan standar internasional dalam sebuah sistem manajemen untuk pengukuran mutu organisasi. Penerapan ISO akan sangat menguntungkan perusahaan dalam meningkatkan kredibilitas perusahaan ataupun meningkatkan sistem manajemen mutu.
Melansir laman IAS Indonesia, sertifikasi ISO menjadi bukti dari lembaga sertifikasi jika sebuah perusahaan atau organisasi mematuhi standar manajemen ISO. Tujuan utama sertifikasi ISO untuk mempromosikan peningkatan berkelanjutan pada sistem manajemen sebuah perusahaan atau organisasi.
Sementara melansir laman ITS, ISO adalah badan non-pemerintah yang terdiri dari lebih dari 160 negara. Mereka bertanggung jawab untuk mengembangkan standar untuk berbagai industri yang mempromosikan kualitas, keamanan, dan efisiensi.
Meskipun tidak ada perusahaan yang dipaksa untuk mematuhi standar ISO, memilih pemasok yang terdaftar ISO memastikan pemasok mengelola bisnis mereka dengan standar yang konsisten yang mendorong pemborosan dan biaya dan mendorong kualitas produk dan pengiriman. Dengan adanya organisasi ini akan membuat ISO memberikan spesifikasi untuk kelas dunia dalam berbagai macam hal.
Baca juga: 'Perbesar Diri', Harita Nickel Akuisisi 99% Saham GTS di Pulau Obi |
Sertifikasi ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018
Dalam hal ini, Harita Nickel baru saja menerima sertifikasi ISO 14001:2015 dan sertifikasi ISO 45001:2018. Sertifikasi ISO 14001:2015, yang fokus pada efektivitas sistem manajemen lingkungan, menegaskan komitmen Harita Nickel selama ini dalam mengimplementasikan praktik yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sertifikasi ini mencakup aspek penting seperti evaluasi risiko lingkungan, pemenuhan peraturan, dan peningkatan berkelanjutan.
Selain itu, ISO 45001:2018, di sisi lain, mengakui standar tinggi Harita Nickel dalam manajemen kesehatan dan keselamatan kerja sekaligus menegaskan pendekatan proaktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua karyawannya. Sertifikasi ini menuntut adanya proses yang konsisten dalam mengidentifikasi bahaya, mengurangi risiko, dan mencegah cedera serta masalah kesehatan di tempat kerja.
Untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018, Harita Nickel menjalani serangkaian kegiatan audit yang dilakukan oleh auditor berkelas internasional, SGS Indonesia.
"Kedua sertifikasi ini menjadi bukti atas komitmen kami dalam memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dan keselamatan karyawan dalam setiap aspek operasional kami. Hal ini juga sekaligus menegaskan Harita Nickel tidak hanya fokus pada hasil, namun untuk mencapai satu tujuan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab," ujar Direktur Health, Safety and Environment (HSE) Harita Nickel Tonny Gultom, dikutip Jumat, 15 Desember 2023.
Knowledge Director SGS Indonesia Waras Putri Andrianti, menambahkan, untuk mendapatkan sertifikasi ISO 14001 dan ISO 45001 bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komitmen tinggi dari manajemen dan staf PT Trimegah Bangun Persada Tbk, serta implementasi yang konsisten dan perbaikan secara berkelanjutan dari standar yang ditetapkan.
"Harita Nickel telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dalam menerapkan standar internasional ini, yang tidak hanya memberikan manfaat kepada perusahaan tetapi juga masyarakat, lingkungan dan seluruh pemangku kepentingan," jelas Waras Putri.
Pencapaian ini sekaligus menegaskan komitmen kuat dari Harita Nickel dalam menerapkan ESG dan praktik keberlanjutan berstandar dunia. Harita Nickel akan terus meningkatkan penerapan ESG yang lebih baik di perusahaan, termasuk sistem pengelolaan lingkungan dan keselamatan kerja, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat, sembari memperkuat posisi Harita Nickel sebagai pemimpin industri global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News