Proses penyediaan sawdust oleh masyarakat yang nantinya digunakan untuk energi primer pengganti batu bara di PLTU Ombilin. Foto: Dokumen IP
Proses penyediaan sawdust oleh masyarakat yang nantinya digunakan untuk energi primer pengganti batu bara di PLTU Ombilin. Foto: Dokumen IP

Serbuk Kayu Jadi Bahan Bakar PLTU, Gimana Caranya?

Annisa ayu artanti • 28 Agustus 2024 20:59
Jakarta: PLN Indonesia Power (PLN IP) memperbanyak penggunaan biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui program cofiring
 
Salah satunya di PLTU Ombilin, Sumatra Barat yang menggunakan limbah serbuk kayu atau sawdust. Sawdust tersebut dimanfaatkan sebagai alternatif untuk campuran batu bara.
 
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLTU Ombilin telah menerapkan uji coba cofiring dengan memanfaatkan biomassa berupa sawdust sejak Mei 2023.
 
Menurutnya, ini merupakan komitmen PLN Indonesia Power melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Ombilin dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia.
 
"Penggunaan biomassa di unit pembangkit PLN IP ini akan turut menurunkan emisi yang berasal dari sektor ketenagalistrikan, hal ini merupakan dukungan korporasi sebagai key player sektor hulu kelistrikan kepada Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060," kata Edwin dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Agustus 2024.
 
Baca juga: Tak hanya Transisi Energi, Cofiring Biomassa Diklaim Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
 
Edwin mengungkapkan, PLN Indonesia Power UBP Ombilin telah menggunakan 6.540,96 ton sawdust yang menghasilkan daya listrik sebesar 4.995,19 Megawatt hour (MWh) untuk menopang kelistrikan di wilayah Sumatra Bagian Tengah.
 
"Penggunaan biomassa untuk bahan bakar cofiring PLTU Ombilin akan terus ditingkatkan sampai dengan lima persen untuk 2024 hingga 2025," tutur dia.
 
Selain menggunakan limbah serbuk kayu atau sawdust, sumber lain yang digunakan untuk biomass cofiring berasal dari tanaman energi yang ditanam pada lahan kering atau dibudidayakan pada kawasan hutan tanaman energi seperti pohon kaliandra, gamal dan lamtoro.
 
Pada sisi lain, Edwin menjelaskan bahwa dalam proses penyediaan sawdust PLN Indonesia Power UBP Ombilin mengusung konsep ekonomi kerakyatan, dimana masyarakat dilibatkan dalam menyediakan bahan baku sawdust.
 
Dengan begitu, program cofiring ini tidak hanya berdampak pada pengurangan emisi karbon dan transisi energi, namun juga meningkatkan perekonomian masyarakat secara langsung.
 
"Program uji coba cofiring ini memberikan banyak manfaat, dari sisi korporasi maupun juga dari sisi masyarakat. Dimana program ini turut meningkatkan penghasilan bagi masyarakat dengan memasok sawdust ke PLTU Ombilin," ujar Edwin.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan