baca juga: BKSAP: Namibia Ingin Belajar Teknologi Air dan Pangan dengan Indonesia |
Berdasarkan data Status Daya Dukung Air Pulau Bali yang diunggah Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2021, diperkirakan status air di Bali akan menjadi defisit pada 2025. Data mencatat, kebutuhan air di Bali pada 2021 mencapai 5.951,92 liter per detik dan akan menjadi 7.991,29 liter per detik pada 2025. Kondisi defisit air di Bali pada 2025 berpotensi terjadi jika kapasitas infrastruktur penyediaan air baku di Bali belum ada penambahan kapasitas.
Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo menjelaskan aksi kolektif pengelolaan sumber daya air terintegrasi dari hulu hingga hilir dapat menjadi salah satu solusi untuk menjaga ketersediaan air.
“Kami sadar mendorong upaya keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat. Oleh karenanya, Danone Indonesia turut aktif dalam upaya pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah kami melakukan kegiatan operasional, termasuk di DAS Ayung, Bali,” jelas dia dalam keteranganya, Sabtu, 15 Juni 2024.
Dia menuturkan DAS Ayung merupakan sungai terbesar di Bali yang mengalir melewati enam kabupaten dan kota di Bali yaitu Kabupaten Badung, Gianyar, Bangli, Tabanan, Buleleng, dan Kota Denpasar.
Sejak Juli 2013, perusahaan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lokal yang terdiri dari pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat setempat (LSM Janma), perguruan tinggi, kelompok petani, relawan serta tokoh masyarakat untuk melestarikan DAS Ayung.
Forum multi sektor ini kemudian menjadi motor penggerak yang melakukan serangkaian program pengelolaan sumber daya air yang komprehensif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir di DAS Ayung.
Forum DAS Ayung melakukan program pendampingan masyarakat berbasis kearifan lokal untuk memaksimalkan konservasi sumber daya air di Glagalinggah, Kintamani. Hal ini dilakukan sebagai upaya Kolaboratif Terintegrasi untuk Menjaga Sumber Daya Air dari Hulu hingga Hilir Di kawasan hulu.
pengembangan desa wisata berbasis konservasi
Dalam pengembangan ekonomi masyarakat, perusahaan bersama Forum DAS Ayung melakukan pendampingan masyarakat dalam mengembangkan Program Desa Wisata berbasis konservasi dan budaya. Pendampingan yang dilakukan telah membuahkan hasil, dengan Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah menjadi salah satu tujuan wisata yang populer.Danone Indonesia bersama mitra mengembangkan konsep Agromina sebagai upaya untuk mengatasi polusi amonia di Danau Batur. Konsep ini menggabungkan pertanian dan perikanan. Pada praktik perikanan, Danone Indonesia mengembangkan proses budidaya ikan menggunakan air yang diperkaya nutrisi.
Penggunaan air bernutrisi ini memperpanjang pemanfaatan air untuk praktik pertanian, yaitu penggunaan air kaya nutrisi untuk irigasi dan pemupukan tanaman. Pengembangan konsep Agromina bertujuan untuk praktik perikanan dan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan hemat air, dengan biaya produksi yang lebih terjangkau bagi masyarakat Danau Batur.
“Sejalan dengan komitmen kami, Danone Indonesia percaya bahwa upaya keberlanjutan dan bisnis harus terus berjalan secara beriringan. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan aktif mendorong kolaborasi multisektor untuk melakukan pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Kami percaya upaya yang dilakukan secara konsisten dengan melibatkan banyak pihak dapat meningkatkan kontribusi positif tidak hanya dalam pelestarian dan keberlanjutan lingkungan namun juga dalam hal pengembangan ekonomi masyarakat sekitar operasional kami,” tutup Karyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News