Penanaman mangrove di Pulau Pramuka. Foto: dok Cathay.
Penanaman mangrove di Pulau Pramuka. Foto: dok Cathay.

Cathay Bantu Indonesia Wujudkan Ketahanan Iklim

Husen Miftahudin • 20 Mei 2024 12:58
Jakarta: Travel lifestyle Cathay bersama Society of Renewable Energy (SRE) membantu mewujudkan target penurunan emisi guna menciptakan ketahanan iklim di Indonesia. Hal itu dilakukan dengan menanam 1.000 pohon mangrove di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
 
Pulau Pramuka menjadi salah satu pulau terdampak dari adanya perubahan iklim. Pulau yang dihuni sekitar 1.200 orang pada tahun ini membutuhkan mangrove dalam menjaga abrasi.
 
Country Manager Cathay untuk Indonesia Tony Sham mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiatif Cathay yaitu '1 Ticket, 1 Tree' yang sudah dijalankan dari dua tahun yang lalu dengan jumlah pohon mangrove sebanyak 4.600 pohon.

"1 Ticket, 1 Tree merupakan komitmen Cathay dalam mendukung komunitas lokal, memulihkan habitat, dan mendorong ketahanan iklim. Hal ini sejalan dengan aspirasi kami untuk menjadi yang terdepan dalam kepemimpinan berkelanjutan," ungkap Tony dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 20 Mei 2024.
 
Guna mencapai target yang lebih cepat, Tony menyampaikan aksi kolaborasi bersama komunitas menjadi cara efektif dalam memperluas dan memperpanjang dampak baik yang diciptakan. Hal itu disampaikan saat pembukaan bersama masyarakat di ruang auditorium Pulau Pramuka.
 
Baca juga: 25 Ribu Mangrove Ditanam Serentak di 25 Lokasi Seluruh Indonesia
 

Tanam 1.000 pohon mangrove di Pulau Pramuka


Inisiatif '1 Ticket, 1 Tree' ini merupakan aksi kolektif Cathay yang tersebar di Singapura, Filipina, Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja dalam periode kampanye tertentu. Pada 2024, target penanaman sebanyak 7.500 pohon se-Asia Tenggara dengan 1.000 pohon yang ditanam di Pulau Pramuka, Indonesia.
 
Tahun ini juga menandai tonggak penting dalam perjalanan inisiatif '1 Ticket, 1 Tree' dengan Cathay menanam total 30 ribu pohon mangrove di Asia Tenggara sejak 2021.
 
Pendiri gerakan anak muda yang tersebar di 47 kampus, Zagy Yakana Berian, mengungkapkan perubahan iklim ini membutuhkan aksi kolektif generasi muda. Penanaman mangrove di Pulau Pramuka menjadi contoh aksi adaptasi perubahan iklim sekaligus mitigasi dalam sekali tarikan nafas kegiatan.
 
"Society of Renewable Energy (SRE), berkomitmen menanam 200 mangrove dari total 1.000 yang ditanam untuk menyemangati generasi muda dan masyarakat local," tutur Zagy.
 
Zagy menyampaikan masyarakat harus bersama generasi muda menjadi garda terdepan menjaga bumi ini. Dukungan dan kolaborasi lintas institusi menjadi penting bagi Indonesia.
 
"Maka dari itu, tokoh masyarakat memiliki peran penting untuk mengajak seluruh komunitas lokal dalam perjuangan iklim ini," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan