Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, Thana Balan. Istimewa
Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, Thana Balan. Istimewa

Banyan Investment Gandeng 2 Perusahaan Indonesia Dalam Inisiatif Kredit Karbon di Kenya

Whisnu Mardiansyah • 06 Juni 2024 22:06
Jakarta: Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, merambah Kenya dengan membangun kantor pusat regionalnya di Nairobi, Mei tahun ini. Kantor di Nairobi menjadi operasi regional kedua di Afrika setelah Cape Town di Afrika Selatan.
 
Dalam mendorong inisiatif ini, PT Eidara Matadata Presisi dan PT Aeroterra, perusahaan teknologi yang berbasis di Indonesia diajak untuk menjadi penyedia teknologi utama untuk melaksanakan pilot project dalam mengembangkan data deposit karbon di Kenya.
 
“Acara pertemuan pers hari ini bertujuan untuk memenuhi komitmen yang diambil selama kunjungan ke Kenya pada tanggal 25 Mei 2024 silam mengenai upaya peremajaan bumi melalui penggunaan teknologi perangkat lunak dan keras untuk menganalisis dan mengukur data tanah menggunakan drone berbasis kecerdasan buatan. Teknologi canggih ini dapat memberikan data geografis secara real-time yang akurat untuk mengukur deposit karbon di area survei tanah," kata Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, Thana Balan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024.
 
Baca: Voltron Tambah SPKLU Baru dengan Didukung Energi Solar Panel

PT Eidara Matadata Presisi dan PT Aeroterra merupakan dua perusahaan asal Indonesia yang telah dipilih untuk menjalankan proyek percontohan swadaya sukarela perdananya demi memenuhi kepentingan ekonomi sosial bagi rakyat Kenya dan masyarakat Afrika Timur di bawah program kampanye kontribusi kemanusiaan.

Thana Balan menegaskan pihaknya siap dan mampu memberikan semua dukungan teknis dan teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan data real-time mengenai kondisi aktual kesehatan area lahan yang dipilih sebagai proyek percontohan. Serta untuk mengukur deposit kredit karbon dengan akurat.
 
?“Saat ini merupakan waktu yang ideal untuk melaksanakan proyek lingkungan ini, mengingat Pemerintah Kenya baru-baru ini menghadapi penangguhan program pelestarian kredit karbon oleh Veera. Ia yakin bahwa teknologi drone AI ini memiliki kapasitas untuk memberikan analisis data yang akurat sesuai dengan prosedur standar pengukuran yang ditetapkan oleh Verra," jelasnya.
 
Banyan pun meluncurkan Let's Coin sebagai mata uang komplementer untuk platform pertukaran komoditas bernilai miliaran dolar. Inisiatif ini akan mendorong kerja sama internasional, dan pertemuan eksklusif ini menandai dimulainya era baru dalam pelestarian dan pertukaran kredit karbon global.
 
“Kami menciptakan sejarah baru hari ini dengan mengimplementasikan Sistem Rantai Blok Mata Uang Komplementer untuk memenuhi kebutuhan pendanaan proyek yang dipilih, menggunakan Let’s Coin sebagai mode penyelesaian pembayaran," kata Executive Chairman Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, Jean Baptiste Bilala.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan