Bayer Crop Science Country Cluster Head for Southeast Asia & Pakistan, Stacy Markovich. Foto: Medcom.id
Bayer Crop Science Country Cluster Head for Southeast Asia & Pakistan, Stacy Markovich. Foto: Medcom.id

Mencapai Swasembada Pangan dari Produksi Jagung Bioteknologi

Ade Hapsari Lestarini • 26 Juli 2023 22:17
Dompu: Benih jagung bioteknologi komersial pertama meluncur untuk petani Indonesia. Langkah awal dalam mengadopsi benih jagung bioteknologi ini memungkinkan Indonesia mencapai tujuan swasembada pangan. Sehingga berdampak positif pada ekonomi nasional dan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB).
 
Upaya pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan Indonesia dan kesejahteraan petani, dilakukan dengan mendistribusikan varietas benih jagung bioteknologi DK95R. Serta ditanam untuk uji coba oleh 253 petani melalui program Better Life Farming di 10 kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan sejak November 2022.
 
"Dengan meningkatnya populasi Indonesia dan pertumbuhan kelas menengah, kami melihat adanya peningkatan akan kebutuhan pangan dan pakan yang harus dipenuhi dengan praktek budi daya yang lebih efisien," kata Bupati Dompu, NTB, Kader Jaelani, saat peluncuran Dekalb DK95R Bayer Indonesia, di Bayer Better Life Farming (BLF) Center di Bima, NTB, Rabu, 26 Juli 2023.

Oleh karena itu, prioritas Pemerintah NTB adalah mendukung sektor pertanian daerahnya. Menurut dia, pengenalan teknologi bioteknologi pada jagung akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani jagung di NTB dan mendorong swasembada pangan di Indonesia.
 

Peningkatan pendapatan petani


Bayer Crop Science Country Cluster Head for Southeast Asia & Pakistan, Stacy Markovich, menambahkan, dibandingkan dengan benih jagung konvensional, DK95R mengandung sifat Roundup Ready® (RR) yang toleran terhadap glifosat, bahan aktif dalam herbisida keluarga Roundup®.
 
Dia menjelaskan, glifosat dapat digunakan untuk pengendalian gulma dalam benih jagung Roundup Ready® tanpa merusak tanaman jagung. Ada respons positif dari pengguna benih jagung berteknologi RR.
 
"Hasil uji coba kami di lima provinsi Indonesia musim lalu menunjukkan dengan jagung RR, para petani mendapatkan potensi peningkatan pendapatan hingga 30 persen dibandingkan dengan praktik konvensional. Peningkatan pendapatan ini diperoleh dari kombinasi hasil panen yang lebih tinggi dan pengurangan biaya input," ungkap Stacy Markovich.
 
 
Baca juga: NFA Ajak Masyarakat Kurangi Pemborosan Pangan

 
Pada 2022, Bayer Indonesia dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menandatangani perjanjian kerja sama untuk mempercepat pengadopsian benih jagung bioteknologi ini. Kemudian memfasilitasi akses dan penyebaran teknologi tersebut melalui ekosistem bisnis pertanian berbasis masyarakat yang disebut program Better Life Farming (BLF) untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan petani.
 
"Benih jagung tahan herbisida ini memungkinkan saya melindungi tanaman saya dari gulma dengan teknik aplikasi yang lebih mudah, fleksibel, dan murah. Kualitas hasil panen yang diperoleh juga lebih baik daripada pengelolaan gulma konvensional. Hasil panen jagung saya meningkat 19,7 persen, atau setara dengan 37 persen dari pendapatan bersih saya," ungkap Petani Jagung dari NTB, Hamzan Wadi.
 

Cara tanam jagung bioteknologi


Dekalb DK95R menandai awal dari rangkaian produk dan inovasi bioteknologi Bayer dalam mendukung petani Indonesia. Rangkaian teknologi yang akan diperkenalkan termasuk benih jagung VT Double PRO® (VT2P), teknologi yang menggabungkan kontrol serangga dan sifat toleransi glifosat. VT2P akan menjadi teknologi unggulan yang memberikan kontrol sepanjang musim terhadap ulat grayak (fall armyworm/FAW), yang menjadi kekhawatiran besar bagi petani jagung di Indonesia.
 
Selama tahap pertumbuhan awal (tiga hingga 12 daun), jagung sangat sensitif terhadap persaingan dengan gulma untuk mendapatkan cahaya, nutrisi, dan air. Biasanya, pengendalian gulma pada jagung dimulai pada awal musim tanam (sebelum atau setelah tanaman muncul) untuk menghilangkan gulma kecil yang biasanya segera bersaing secara agresif dengan tanaman jagung.
 
"Praktek umum petani mengaplikasikan herbisida tiga hingga empat kali per musim tanam. Dengan benih jagung RR petani hanya perlu mengaplikasikan satu hingga dua kali per musim tanam," jelasnya.
 
Benih jagung RR telah dikembangkan sejak 1980-an sebagai respons terhadap permintaan petani akan metode pengendalian gulma yang ramah lingkungan, efisien secara waktu dan biaya dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Saat ini, tanaman hasil rekayasa genetika yang paling banyak digunakan di seluruh dunia adalah tanaman yang dimodifikasi secara genetik untuk memiliki sifat toleransi terhadap herbisida, seperti benih Jagung Roundup Ready® 2.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan