Kepala NFA Arief Prasetyo mengatakan kampanye dalam rangkaian Gelar Pangan Nusantara (GPN) untuk memperingati Hari Pangan Sedunia ke-42 itu bertujuan mengurangi food loss and waste atau pemborosan pangan from farm to table.
Adi mengatakan, dalam kampanye itu komposisinya adalah 1/3 dari isi piring adalah makanan pokok, tidak harus nasi, 1/3 lainnya adalah sayur mayur, 1/6 lauk pauk, dan 1/6 buah-buahan. Komposisi tersebut untuk memenuhi standar Pola Pangan Harapan (PPH) dan standar Angka Kecukupan Energi (AKE).
"Selain itu, juga kampanye mengurangi food loss and waste atau pemborosan pangan from farm to table," kata dia, dilansir dari Antara, Senin, 24 Oktober 2022.
Baca: IMF: Ekonomi Asia Harus Bersiap Hadapi Kenaikan Utang dan Pelarian Arus Modal |
Dalam kampanye itu, dilakukan pula Gerakan Makan Telur Setiap Hari untuk meningkatkan gizi masyarakat serta mengurangi prevalensi stunting, mengingat telur merupakan pangan yang kaya gizi dan terjangkau. Kampanye juga terkait kecintaan terhadap pangan lokal yang dikemas melalui lomba menggambar untuk siswa SD dan SMP.
Dia mengatakan GPN tahun ini mengangkat tema 'Bersama Wujudkan Pangan Kuat, Indonesia Berdaulat', yang merepresentasikan semangat serta ajakan kepada masyarakat dan seluruh stakeholder pangan untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan sebagai pilar bagi tegaknya kedaulatan negara.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin menjadikan Hari Pangan Sedunia sebagai momentum untuk mengisi kembali semangat kita dalam membangun dan memperkuat pangan nasional," kata dia.
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, dalam sambutannya, berharap pelaksanaan GPN 2022 bisa menjadi titik pijak untuk membangun sinergi dalam pengembangan sistem pangan nasional. Dia meminta agar tema GPN menjadi komitmen bersama untuk melaksanakan pengelolaan pangan yang lebih baik ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News