baca juga: Jokowi Ingin Investasi EV Lagi dari China, Ini Peluang yang Ditawarkan |
Managing Partner AC Ventures Helen Wong menyebut, meski penetrasi kendaraan listrik di Indonesia masih rendah, yakni hanya sekitar 0,2 persen pada 2022, namun angkanya sama dengan tingkat penetrasi EV di Tiongkok pada 10 tahun lalu. Hal itu dinilai menunjukkan potensi Indonesia yang besar.
"Penetrasi EV di Indonesia saat ini masih rendah, hanya 0,2 persen, sementara Tiongkok sudah mencapai 20 persen saat ini," kata dia dalam China-Indonesia Executive Tech Summit, dilansir Antara, Jumat, 20 Oktober 2023.
Helen mengungkapkan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sendiri didukung oleh melimpahnya nikel sebagai bahan baku utama baterai.
Ia juga menyebut saat ini sudah ada beberapa pabrikan kendaraan listrik yang datang dan berinvestasi di Indonesia seperti Wuling dan Hyundai, termasuk investor-investor existing lainnya yang juga melakukan ekspansi ke lini bisnis kendaraan listrik.
Investasi motor listrik
Sebagai perusahaan modal ventura, AC Ventures pun turut meramaikan pasar dengan berinvestasi di perusahaan motor listrik dalam negeri, Maka Motors, serta Electrum, perusahaan patungan motor listrik antara emiten tambang PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).Tidak hanya berinvestasi di perusahaan yang memproduksi armada kendaraan listrik, AC Ventures juga berinvestasi di perusahaan-perusahaan pendukung ekosistem kendaraan listrik mulai dari sistem parkir hingga layanan suku cadang kendaraan.
"Di sekitar ekosistem EV, kita juga berinvestasi di perusahaan pengelolaan parkir yang menyediakan vertical parking hingga isi ulang daya EV di apartemen. Kami juga berinvestasi di layanan purna jual produk otomotif," kata Helen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News