ESG adalah suatu standar perusahaan dalam menjalankan bisnis serta investasinya untuk tetap fokus dalam keberlanjutan tiga pilar yaitu Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).
Perkembangan isu lingkungan serta sosial menjadi latar belakang perusahaan-perusahaan tertarik menerapkan bisnis keberlanjutan, termasuk Gojek.
Gojek memiliki cara tersendiri untuk memperkuat posisi sebagai aplikasi andalan beraktivitas sehari-hari dengan tetap menyediakan pilihan bagi pelanggannya untuk memulai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
"Gojek telah menjadi andalan bagi pelanggan untuk mendukung aktivitas sehari-hari dan kami juga ingin mengajak pelanggan untuk bersama-sama memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan menyediakan fitur Pohon Kolektif GoGreener yang sejalan dengan fokus perusahaan dalam mencapai target Zero Emission (Nol Emisi) pada 2030 melalui upaya Reduce (pengurangan) dan Offset (penyerapan karbon)," kata Head of Sustainability Grup Goto, Tanah Sullivan.
| Baca juga: Presidensi G20 Harus Tetapkan Tujuan Transisi Energi Secara Ambisius |
Ia juga menjelaskan, sejak peluncuran pertama fitur Pohon Kolektif GoGreener dalam layanan GoRide dan GoCar pada Januari 2022 lalu, partisipasi pelanggan sudah mencapai lebih dari 320 ribu dan berhasil menghasilkan penanaman lebih dari 100 ribu pohon. Adapun pohon-pohon tersebut beragam mulai dari pohon bakau, trembesi, dan nangka.
"Pencapaian ini menunjukkan kepedulian pelanggan Gojek sangat tinggi terhadap lingkungan. Hanya dalam sembilan bulan, Pohon Kolektif GoGreener telah berhasil menanam lebih dari 100 ribu pohon," ungkap Tanah.
Cara mengaktifkan Pohon Kolektif GoGreener. Foto: Dokumen Gojek
"Di samping itu, pencapaian ini juga dapat terwujud sejalan dengan komitmen Gojek untuk terus menjaga transparansi dalam menjalankan fitur Pohon Kolektif GoGreener, serta diimbangi dengan melakukan edukasi dan inovasi berkelanjutan dalam mendorong gaya hidup ramah lingkungan,” jelas Tanah.
Cara Gojek itu pun mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Pada saat World Tourism Day, Gojek bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mitra konservasi, dan Jejak.in menyelenggarakan penanaman 40 ribu pohon bakau di Taman Hutan Raya Mangrove, Pelabuhan Benoa.
"Saya meyakini fitur seperti Pohon Kolektif GoGreener ini sangat memudahkan masyarakat untuk turut berpartisipasi dan berkontribusi terhadap target pengurangan emisi karbon 50 persen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada 2035,” ucap Sandiaga saat itu.
Keberlanjutan dan transparansi
Tak lepas tangan. Sejak awal, Tanah menambahkan, Gojek berkomitmen untuk mengedepankan transparansi dengan memantau kontribusi pelanggan dan memastikan mereka memperoleh informasi yang lengkap dari setiap pohon yang mereka tanam.
Bekerja sama dengan Jejak.in, startup bidang lingkungan yang secara serius melakukan pemantauan melalui teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk selanjutnya dilaporkan kepada pelanggan melalui e-mail secara berkala.
"Bagi kami, transparansi menunjukkan keseriusan dalam menghormati setiap kontribusi pelanggan. Untuk itu, kami memastikan mereka mendapatkan informasi yang jelas, lengkap, dan berkala dari pohon yang telah ditanam," ungkap Tanah.
| Baca juga: Menilik Ciri-ciri, Fungsi Ekologis, dan Manfaat Hutan Mangrove Terhadap Ekosistem Lingkungan |
CEO Jejak.in Arfan Arlanda menjelaskan transparansi untuk aksi iklim merupakan 'harga' mutlak dan sudah seharusnya perusahaan memperhatikan aspek ini. Menurutnya, Gojek telah menjadi perusahaan terdepan di industri yang secara serius memperhatikan aspek transparansi.
"Melalui teknologi yang kami kembangkan serta bantuan dari rekan-rekan konservasi di lapangan, kami berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pelanggan," ujar Arfan.
Tak hanya pada fitur Goride dan Gocar saja, Fitur Pohon Kolektif Gogreener kini tersedia di layanan Gofood. Sambil menjelajah puluhan juta ragam kuliner, pelanggan dapat menyerap jejak karbon langsung di dalam aplikasi.
"Di samping kemajuan yang telah kami buat, kami memahami masih banyak yang harus dilakukan. Oleh karena itu, kami akan terus memanfaatkan solusi yang ada, berinovasi untuk solusi masa depan, dan menjalin kemitraan sinergis bersama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menghadirkan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk kehidupan sekarang, dan generasi mendatang," ucap Tanah.
Tiga nol
Pohon Kolektif Gogreener, merupakan bagian dari fokus perusahaan dalam menerapkan Tiga Nol pada setiap lini bisnis keberlanjutannya. Tiga Nol meliputi Nol Emisi Karbon, Nol Sampah, dan Nol Hambatan.
Mengutip dari laman website gotocompany.com, Nol Emisi Karbon merupakan target perusahaan untuk menjadi platform netral karbon yang berfokus pada upaya dekarbonisasi baik untuk emisi langsung dan tidak langsung. Upaya untuk mencapai target itu adalah menggunakan kendaraan listrik 100 persen, meningkatkan efisiensi operasional terhadap pemakaian energi, dan mengintegrasi praktik berkelanjutan di dalam ekosistem Gojek.
| Baca juga: 50 Motor Listrik Electrum Ramaikan Rangkaian KTT G20 |
Lalu, yang dimaksud dengan Nol Sampah adalah target perusahaan untuk mengurangi dan mengeliminasi seluruh sampah di lingkungan dan tempat pembuangan akhir dengan fokus bekerja sama dengan seluruh pihak penyedia solusi dari hulu ke hilir guna mempercepat penggunaan kembali, pemanfaatan kembali, serta daur ulang dan pemrosesan limbah (dimulai dengan plastik sekali pakai).
Sedangkan untuk Nol Hambatan adalah inisiatif perusahaan untuk memastikan platform perusahaan inklusif dan dapat diakses serta memberikan beragam peluang untuk dapat menghasilkan mata pencarian yang berkelanjutan yang berfokus pada pengurangan hambatan terhadap pertumbuhan sosial-ekonomi mitra pengemudi dan mitra penjual.
President Director Goto Andre Soelistyo dalam laporan sustainability 2021 mengatakan, komitmen untuk mencapai target Tiga Nol itu memang menjadi fokus bagi seluruh organisasi dan menjadi faktor pendorong bagi semua karyawan untuk memberikan upaya terbaik dalam segala hal.
"Tekad kami ialah melakukan segala upaya untuk mendekarbonisasi kegiatan operasional dan ekosistem kami yang lebih luas, membangun platform yang sirkular, dan berinvestasi dalam pengembangan karyawan dan mitra untuk menjadi perusahaan dan ekosistem yang benar-benar inklusif," tutup Andre.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id