Dilansir dari lindungihutan.com, kata mangrove sendiri berasal dari perpaduan antara bahasa Portugis yaitu mangue, dan bahasa Inggris yaitu grove. Dalam dalam bahasa Portugis, kata mangrove digunakan untuk individu jenis tumbuhan, dan kata mangal dipergunakan untuk komunitas hutan yang terdiri atas individu-individu jenis mangrove.
Sedangkan dalam bahasa Inggris, kata mangrove dipergunakan baik untuk komunitas pohon-pohonan atau rumput-rumputan yang tumbuh di kawasan pesisir maupun untuk individu jenis tumbuhan lainnya yang tumbuh yang berasosiasi dengannya.
Contoh jenis mangrove yang sering ditemui di Indonesia adalah pohon dari spesies bakau. Hutan mangrove di Indonesia jumlahnya sekitar 8,6 juta hektar, dimana 3,8 juta hektar di dalam kawasan hutan dan 4,8 juta hektar di luar kawasan hutan.
Baca: Miris, Ratusan Kilogram Sampah Cemari Taman Mangrove |
Hutan mangrove memiliki kemampuan khusus untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti kondisi tanah yang tergenang, kadar garam yang tinggi serta kondisi tanah yang kurang stabil.
Habitat mangrove seringkali ditemukan di tempat pertemuan antara muara sungai dan air laut yang menjadi pelindung daratan dari gelombang laut yang besar. Sungai mengalirkan air tawar untuk mangrove dan pada saat pasang, pohon mangrove dikelilingi air payau.
Hutan mangrove ditemukan di sepanjang pantai daerah tropis dan subtropis, antara 32º Lintang utara dan 38º Lintang Selatan. Hidup pada suhu dari 19º sampai 40º C dengan toleransi fluktuasi tidak lebih dari 10º C.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh hutan mangrove biasanya didominasi oleh tumbuhan yang mempunyai akar mencuat ke permukaan seperti tumbuhan bakau, tumbuh di kawasan perairan payau yaitu perairan yang terdiri atas campuran air tawar dan air asin.
Hutan mangrove seringkali dipengaruhi oleh pasang surut air laut. ?Hutan mangrove juga termasuk ke dalam jenis hutan homogen karena tumbuhan yang hidup relative berasal dari genus yang sama.
Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain sebagai pelindung garis pantai, mencegah intrusi air laut, habitat (tempat tinggal), tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground), tempat pemijahan (spawning ground) bagi aneka biota perairan, serta sebagai pengatur iklim mikro.
Adapun hutan mangrove juga mempunyai banyak manfaat untuk ekosistem lingkungan, yaitu:
- Mencegah Erosi Pantai
- Menjadi Katalis Tanah dari Air Laut
- Sebagai Habitat Perikanan
- Sebagai Sumber Pakan Ternak
- Mencegah Pemanasan Global
- Sebagai Sumber Pendapatan Bagi Nelayan Pantai
- Menjaga Kualitas Air dan Udara
- Sebagai Pengembangan Kawasan Pariwisata
- Menjaga Iklim dan Cuaca
- Sebagai Sumber Kayu Bakar
- Sebagai Metode Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id