Jakarta: Masyarakat pencinta lingkungan yang tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat Sea Soldier dan ratusan karyawa PT HM Sampoerna Tbk berhasil mengumpulkan 431 kilogram sampah yang berserakan di taman wisata mangrove.
Minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dinilai menjadi biang keladi tercemarnya taman wisata itu.
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis menekankan pentingnya mangrove sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan serta mitigasi pemanasan global di tingkat nasional dan global. Pasalnya, tanaman ini dapat menyerap karbon.
"Tak hanya itu, mangrove juga dapat menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai. Hutan mangrove juga menjadi habitat penting bagi banyak spesies di laut," kata Vassilis.
Hal itu yang membuat Sampoerna dan Sea Soldier tergerak melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan serta penanaman bibit mangrove secara serentak di dua lokasi yaitu Taman Wisata Alam Mangrove, Pantai Indah Kapuk, Jakarta dan Wisata Mangrove Conservation Center, Wonorejo, Surabaya.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 900 bibit mangrove ditanam di kedua lokasi. Para peserta juga berhasil mengumpulkan 431 kg sampah non-organik yang diambil dari sekitar taman wisata di kedua kota.
Vassilis mengatakan kegiatan bersih-bersih lingkungan serta penanaman bibit mangrove untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keberlangsungan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya, termasuk punting rokok.
“Dalam melestarikan lingkungan, Sampoerna mengurangi dan mendaur ulang limbah dari kegiatan operasi kami, termasuk limbah pasca konsumsi. Komitmen tersebut direalisasikan melalui berbagai kegiatan, seperti kampanye edukasi mengenai kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya," ujar Vassilis.
Vassilis berharap kegiatan tersebut dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dan menginspirasi pihak lainnya untuk ikut serta melestarikan lingkungan.
Jakarta: Masyarakat pencinta lingkungan yang tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat Sea Soldier dan ratusan karyawa PT HM Sampoerna Tbk berhasil mengumpulkan 431 kilogram sampah yang berserakan di taman wisata mangrove.
Minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dinilai menjadi biang keladi tercemarnya taman wisata itu.
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis menekankan pentingnya mangrove sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan serta mitigasi pemanasan global di tingkat nasional dan global. Pasalnya, tanaman ini dapat menyerap karbon.
"Tak hanya itu, mangrove juga dapat menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai. Hutan mangrove juga menjadi habitat penting bagi banyak spesies di laut," kata Vassilis.
Hal itu yang membuat Sampoerna dan Sea Soldier tergerak melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan serta penanaman bibit mangrove secara serentak di dua lokasi yaitu Taman Wisata Alam Mangrove, Pantai Indah Kapuk, Jakarta dan Wisata Mangrove Conservation Center, Wonorejo, Surabaya.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 900 bibit mangrove ditanam di kedua lokasi. Para peserta juga berhasil mengumpulkan 431 kg sampah non-organik yang diambil dari sekitar taman wisata di kedua kota.
Vassilis mengatakan kegiatan bersih-bersih lingkungan serta penanaman bibit mangrove untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keberlangsungan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya, termasuk punting rokok.
“Dalam melestarikan lingkungan, Sampoerna mengurangi dan mendaur ulang limbah dari kegiatan operasi kami, termasuk limbah pasca konsumsi. Komitmen tersebut direalisasikan melalui berbagai kegiatan, seperti kampanye edukasi mengenai kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya," ujar Vassilis.
Vassilis berharap kegiatan tersebut dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dan menginspirasi pihak lainnya untuk ikut serta melestarikan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)