Ilustrasi Mandiri Investasi. Foto: Perusahaan.
Ilustrasi Mandiri Investasi. Foto: Perusahaan.

Investasi Reksa Dana untuk Mendorong Transisi Energi Berkelanjutan

Arif Wicaksono • 03 November 2022 16:37
Jakarta: PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) melakukan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Koro Kabalo berkapasitas produksi 2,2 megawatt (MW). Pasokan listrik dari pembangkit tersebut, rencananya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di sejumlah wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
 
baca juga: Upaya PLN Mewujudkan Transisi Energi

Pembangunan PLTMH Koro Kabalo akan melengkapi proyek Mandiri Investasi melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas (RDPT MIE) yang telah berinvestasi pada pembangunan empat PLTMH lainnya yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. Seluruh PLTMH tersebut telah beroperasi dengan total kapasitas produksi listrik mencapai 9,4 MW.
 
Dipilihnya Provinsi Sulawesi tengah karena termasuk provinsi yang sangat baik dalam pengendalian inflasi secara nasional, dibuktikan dengan dua penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) diperoleh Provinsi Sulawesi Tengah pada 2020 dan 2021 juga pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat.
 
Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi menjelaskan salah satu sumber dana pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan itu, berasal dari Reksadana Penyertaan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas (RDPT MIE) yang khusus didesain untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur yang mengedepankan ramah lingkungan berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Hal itu sejalan dengan kebijakan pemerintah dan holding grup usaha kami: Bank Mandiri, sekaligus mendukung kebijakan pemerintah yang aktif mengedepankan pembangunan infrastruktur dan ekonomi ramah lingkungan,” tutur Adi, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 3 November 2022.
 
Adi menambahkan investasi pembangunan PLTMH Koro Kabalo berasal dari pendanaan Mandiri Investasi melalui dana kelolaan di RDPT MIE dan bauran utang yang berasal dari perbankan.
 
Listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tersebut, langsung dibeli oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang telah melakukan penandatanganan power purchase agreement (PPA) dengan PT Trinusa beberapa waktu lalu. Pemerintah pun mendukung kemajuan industri EBT dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 112 tahun  2022 yang mengatur industi EBT.
 
"Listrik dari PLTMH Koro Kabalo diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi rumah tangga, dan industri di Kota Palu dan wilayah lainnya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Sulawesi Tengah, serta tentunya memberikan keuntungan bagi investor pemegang RDPT MIE,” papar Adi.

Proyek transisi energi selanjutnya

Mandiri Investasi juga berencana melanjutkan kesuksesan operasional PLTMH Koro Kabalo, dengan menerbitkan reksadana serupa, untuk mendukung pembangunan PLTMH sejenis di berbagai wilayah lainnya.  
 
Saat ini, RDPT MIE sedang mengembangkan pembangunan PLTMH di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kedua PLTMH itu rencananya akan dibangun pada 2023, dan direncanakan dapat beroperasi pada 2025.
 
"Kami optimistis, penerbitan RDPT MIE untuk mendukung pembangunan PLTMH di Bogor dan Banyumas, mendapat sambutan baik dari investor. Berkaca dari operasional PLTMH Koro Kabalo dan empat PLTMH lainnya, terbukti proyek infrastruktur berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sangat prospektif," jelas Adi.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan