Kegiatan penanaman pohon di Nasional Gunung Halimun Salak. Istimewa
Kegiatan penanaman pohon di Nasional Gunung Halimun Salak. Istimewa

TNGHS Lepas Elang Brontok dan Bersama Brimob dan PT Antam

Al Abrar • 07 Juli 2022 10:47
Sukabumi: Korps Brimob Polri bersama Kelompok Tani Hutan Cikaniki Sejahtera dan petugas Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan PT Antam menanam 1.000 pohon dan melepasliarkan tiga ekor Elang Brontok (Nisaetus Cirrhatus). Kegiatan dilakukan di Blok Hutan Hanjawar, Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (PTNW) Gunung Botol, Seksi PTNW II Bogor, Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
 
Kepala Koordinator Instruktur AKBP Daulat Nainggolan mengatakan, selama ini Korps Brimob Polri rutin menggunakan kawasan TNGHS sebagai area latihan. Kegiatan dalam rangka mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem di TNGHS.
 
"Area ini dipandang memiliki kondisi biofisik yang ideal untuk pembentukan anggota Korps Brimob Polri  yang memiliki keterampilan dan kemampuan optimal dalam menjawab potensi tantangan tugas di area-area yang ekstrim," Daulat Nainggolan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 7 Juli 2022. 

Sementara itu, Plt. Kepala Balai TNGHS, Pairah menyampaikan kawasan TNGHS memang dapat digunakan untuk area latihan personel Polri melalui mekanisme kerja sama strategis. Menurutnya sangat penting menjaga kelestarian ekosistem hutan asli di TNGHS dengan berbagai fungsi ekologi, sosial dan ekonominya, sehingga dapat dinikmati bukan hanya oleh generasi kita saat ini, namun juga generasi-generasi penerus selanjutnya.
 
"Penanaman pohon bertujuan untuk mengembalikan area TNGHS yang telah mengalami kerusakan menjadi hutan kembali, sehingga akan kembali menjadi habitat yang baik bagi berbagai flora dan fauna lainnya sekaligus meningkatkan fungsi ekologi kawasan TNGHS antara lain sebagai pengatur tata air, penyerap karbon dan penghasil oksigen," kata Pairah. 
 
Baca: Polisi: Perampokan Sopir Truk yang Dibuang di Bogor Rekayasa

Menurut Pairah kegiatan pelepasliaran Elang Brontok merupakan upaya untuk mempertahankan keberadaan populasi raptor TNGHS sebagai salah satu predator puncak yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan TNGHS. 
 
"Pelaksanaan kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat luas akan pentingnya menjaga kelestarian flora dan fauna asli TNGHS beserta ekosistemnya, sebagai sistem penyangga kelangsungan hidup manusia," harap Pairah.
 
Pada kesempatan ini, Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Ahmad Munawir menyampaikan bahwa Kegiatan penanaman pohon asli TNGHS dan pelepasliaran Elang Brontok ini merupakan salah satu contoh kegiatan kolaborasi dalam pengelolaan kawasan konservasi, yang didukung oleh berbagai kalangan dari Pemerintah Pusat dan daerah, Polri, kalangan swasta, masyarakat hingga media.
 
"Kerja sama dalam pengelolaan kawasan konservasi TNGHS harus terus didorong untuk mewujudkan kerja sama dengan lima pihak utama yang dikenal sebagai pentahelix yaitu, pemerintah, kalangan swasta, institusi pendidikan atau akademisi, kalangan media dan Non-Government Organization atau masyarakat secara luas," papar Munawir.
 
"Kegiatan penanaman ini adalah juga bagian dari program Folu Net Sink 2030 yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian LHK," katanya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan