Ilustrasi, gedung Pupuk Kaltim. Foto: dok Pupuk Kaltim.
Ilustrasi, gedung Pupuk Kaltim. Foto: dok Pupuk Kaltim.

BUMN Dorong Kemandirian Masyarakat Lewat Pemberdayaan hingga Pengelolaan Lingkungan

Husen Miftahudin • 06 Desember 2023 17:25
Jakarta: BUMN yang bergerak di bidang produksi pupuk, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen untuk terus meningkatkan peran sebagai agen pembangunan melalui kontribusi optimal di berbagai bidang.
 
Kontribusi tersebut baik dalam program pemberdayaan dan pembinaan masyarakat, maupun optimalisasi dukungan terhadap 17 indikator SDG's di Indonesia melalui program tepat sasaran secara terarah dan berkesinambungan.
 
"Dari upaya ini, Pupuk Kaltim akan terus berupaya meningkatkan peran dalam mendorong kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan hingga pengelolaan lingkungan secara optimal. Termasuk tujuan pembangunan berkelanjutan sesuai sasaran dengan pengembangan dan perbaikan setiap tahun," kata Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman dikutip dari siaran persnya, Rabu, 6 Desember 2023.

Atas upaya dan langkah tersebut, Pupuk Kaltim pun berhasil memborong prestasi pada ajang Indonesian SDGs Award (ISDA) 2023, dengan memboyong dua program kategori Platinum dan tiga program kategori Gold.
 
Dijelaskan Qomaruzzaman, seluruh penghargaan itu menobatkan Pupuk Kaltim sebagai The Most Committed Corporate on SDGs for Environment Pillar 2023, dimana untuk kategori Platinum diraih Pupuk Kaltim melalui program Konservasi Taman Laut dan Sarana Media Terumbu Karang (Kilau Samudera), serta Inovasi Kitosan dari Limbah Cangkang Rajungan (Intan Karang).
 
Sementara pada kategori Gold, diraih oleh program Gerakan Lindungi Mangrove Sebagai Budaya Jaga Alam dan Dunia (Gelimang Buana), Pengendalian dan Pencegahan Stunting (Pedalgas), serta Program Pupuk Kaltim Peduli Pendidikan (PKTPP).
 
"Khusus program Kilau Samudera, juga berhasil meraih predikat yang sama yakni Platinum pada ISDA tahun lalu. Dan selama satu tahun terakhir, pelaksanaan program terus diperbaiki dan dikembangkan dalam upaya menjaga kelestarian ekosistem perairan di Kota Bontang," tutur dia.
 
Baca juga: Pupuk Kaltim Implementasikan Prinsip GCG dalam Kegiatan Bisnis
 

Rehabilitasi terumbu karang


Pada program Kilau Samudera, Pupuk Kaltim melaksanakan rehabilitasi terumbu karang di perairan Kota Bontang dengan melibatkan nelayan untuk berperan aktif pada kegiatan tersebut. Mulai 2017, Pupuk Kaltim menggandeng nelayan Selambai Kelurahan Loktuan Bontang Utara, yang merupakan salah satu kawasan terdekat perusahaan dengan nama Kelompok Kimasea.
 
Kelompok ini beranggotakan 16 nelayan, diberdayakan untuk pembuatan hingga penurunan media terumbu di kawasan Tobok Batang yang merupakan area konservasi Pupuk Kaltim.
 
Nelayan binaan ini merupakan mantan pelaku Penangkapan Ikan Tidak Ramah Lingkungan (PITRAL) seperti bom dan potasium, yang kini secara sadar tidak lagi menggunakan cara destruktif dan beralih pada metode penangkapan ikan yang ramah lingkungan.
 
Seiring perjalanan, program ini dilakukan replikasi pada 2022 melalui pembentukan kelompok baru di Kelurahan Bontang Kuala, dengan nama Karaka yang beranggotakan 14 nelayan. Selain diberdayakan untuk pembuatan dan penurunan media terumbu, kelompok nelayan binaan ini juga melakukan pemantauan tumbuh kembang terumbu, sekaligus melakukan perbaikan jika didapati kerusakan.
 
"Melalui program Kilau Samudera, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi dalam pemulihan ekosistem laut yang rusak, sehingga kedepan kondisi perairan Bontang dengan beragam keanekaragaman hayati di dalamnya bisa terus lestari dan terjaga dengan baik," lanjut Qomaruzzaman.
 
Sementara untuk program Intan Karang, merupakan inovasi sosial yang juga menitikberatkan pada aspek pemberdayaan masyarakat pesisir, melalui pemanfaatan limbah cangkang rajungan menjadi kitosan cair.
 
Hal ini menilik banyaknya limbah cangkang rajungan yang terbuang setiap hari pasca penjualan oleh nelayan di area pelabuhan Loktuan. Limbah tersebut kerap kembali dibuang ke laut, karena pola pikir yang masih beranggapan jika cangkang tersebut bisa terurai secara alami.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan