baca juga: Pemerintah Bidik 3 Investasi Pengembangan Pembangkit Listrik Energi Hijau |
Direktur Pelumas Shell Indonesia Andri Pratiwa menyatakan peningkatan efisiensi melalui inovasi di berbagai bidang penting untuk segera diterapkan.
"Kami berharap berbagai ide inovasi yang dihasilkan para peserta dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan masa kini juga masa depan di bidang energi dan lingkungan," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 18 Oktober 2022.
Founder dan CTO ECADIN Syarif Riyadi mengungkapkan sangat senang melihat ide-ide inovatif yang disampaikan para peserta Think Efficiency tahun ini.
"Selain lebih beragam dan kreatif, ide yang ditawarkan juga banyak yang applicable. Antusiasme masyarakat pun luar biasa," jelas dia.
Dia mengatakan jumlah ide yang masuk mencapai dua kali lipat dari kompetisi sebelumnya yang digelar pada 2019 lalu.
"Ini berarti semakin banyak lahir inovator baru yang siap untuk memberikan dampak positif melalui solusi inovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia yang berkelanjutan," jelas dia.
Pada kategori tribologi (teknologi rekayasa mekanika yang berkaitan dengan gesekan dan keausan serta inovasi seputar material pelumas dan pelumasan), adanya Inovasi Thin Film Grafena Berlapis Nank (GBN) dan Waterloo Team dengan inovasi Modifikasi Limbah Minyak Jelantah Menjadi Bio-Grease.
Sementara itu, kategori energi (inovasi seputar teknologi produksi dan pemanfaatan energi baru atau terbarukan), ada Schottky Team dengan Inovasi Atap Elektrik Berbasis Termoelektrik Generator sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Matahari, dan Savlite Team dengan inovasi Self-Sustaining Smart Street Lighting System.
Sedangkan kategori keberlanjutan (inovasi seputar teknologi ramah lingkungan dan/atau solusi berbasis alam terkait permasalahan lingkungan hidup dan persampahan), terpilih dua tim yaitu Telescopic Team dengan inovasi pemanfaatan gas buang CO2 dari Industri menjadi Soda Ash (NA2CO3) untuk mengurangi jejak karbon. Kuy (a+1) dengan inovasi lapisan aus pada perpetual pavement sebagai bahan aditif ramah lingkungan.
Hasil riset ini menjadi bagian dari strategi Shell meluncurkan skenario peta jalan yang dapat ditempuh Indonesia untuk mencapai target nol emisi karbon (NZE) di 2060 yang dinamai "Transisi menuju masa depan energi yang berkesinambungan dan inklusif".
Chief Economist Shell Mallika Ishwaran mengatakan Peta jalan untuk mencapai target NZE di Indonesia akan membutuhkan kerja sama signifikan antara pemerintah dan badan usaha agar aspirasi pada 2060 tersebut dapat terwujud.
Menurutnya, agar dapat melakukan transisi mencapai NZE pada 2060, Indonesia perlu mengubah sistem energi dan penggunaan lahan secara mendasar. Hal ini harus dilakukan dengan tetap memastikan pasokan energi yang terjangkau dan aman untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi selama transisi.
Peta jalan dekarbonisasi untuk perekonomian dan industri Indonesia diuraikan dalam skenario peta jalan Indonesia, dimana melibatkan adopsi dan implementasi elektron rendah karbon yang lebih besar dan solusi energi rendah karbon seperti bioenergi. Investasi dalam solusi energi rendah karbon ini juga akan menghasilkan efek pengganda ekonomi, yang pada dasarnya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News