"Saya akan umumkan bahwa Pemerintah akan menjamin ketersediaan pasokan barang, bahan pokok, dan industri pasar setelah masuknya virus korona," kata Agus di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Maret 2020.
Baca: Panik Korona, Masyarakat Mulai Serbu Supermarket di Jakarta
Agus telah berkoordinasi dengan asosiasi perusahaan ritel dan produsen kebutuhan pokok mengantisipasi lonjakan permintaan dari masyarakat. Skema ini telah dipersiapkan sama seperti menghadapi momentum hari besar keagamaan.
"Saat ini kami memantau terus, masyarakat panik membeli kebutuhan barang yang berlebihan di pusat perbelanjaan, stok cukup sampai Lebaran, Mei," imbuh Agus.
Ia meminta masyarakat tidak menyerbu pusat perbelanjaan secara serentak karena panik virus korona. Aktivitas tersebut rawan dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab yang membuat harga barang tak stabil.
"Jika panic buying ditakutkan terjadi ketidakseimbangan harga. Informasi terkait harga bahan pokok juga jangan dibuat hoax sehingga menimbulkan kekhawatiran berlebih, kita jangan panik berlebih," ungkapnya.
Dalam upaya menjaga stok barang, Pemerintah segera melonggarkan aturan impor bahan baku bagi sejumlah perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan bahan pangan dan menekan dampak virus korona terhadap ekonomi domestik.
"Supaya bahan pangan tetap masuk, akan kami melonggarkan terutama bahan baku industri, sesuai arahan presiden," ucapnya.
Baca: Jangan Panik, Stok Pangan di Toko Ritel Cukup
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News