"Jadi ada skema yang lancar, ada skema yang ditutupi dengan beberapa pengurangan aset, dan ada skema dari convertible bond," tutur Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 15 April 2019.
Baca juga: Janji Direktur Utama Benahi Krakatau Steel
Tiko, sapaan akrabnya, menjelaskan perusahaan perbankan pelat merah siap mendukung kesehatan KRAS kembali. Sebab, Himbara menilai industri baja merupakan industri strategis nasional dan demand baja dari tahun ke tahun terus meningkat.
"Kita melihat bahwa prospek industri strategis nasional dengan pertumbuhan permintaan dari sektor infrastruktur dan konstruksi harusnya masih bagus," jelas dia.
Baca juga: Krakatau Steel Jalankan Dua Proyek Besar di 2019
Berdasarkan catatan laporan keuangan Krakarau Steel 2018, KRAS memiliki utang sebanyak USD2,49 miliar atau Rp34,86 triliun pada akhir 2018. Jumlah utang ini mengalami kenaikan 10,45 persen dibandingkan 2017 sebesar USD2,26 miliar.
Utang jangka pendek KRAS juga lebih besar dibandingkan utang jangka panjang. Utang jangka pendek KRAS senilai USD1,59 miliar sementara utang jangka panjang pabrik baja pelat merah ini sebesar USD899,43 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News