Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, dengan akuisisi tersebut Taspen kini memiliki 40 persen saham di Bank Mantap dari sebelumnya 20 persen. "Saham terbesar masih dimiliki Bank Mandiri 59,4 persen. Taspen 40 persen, sisanya perseorangan 0,6 persen," kata Iqbal, melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Sementara itu, Iqbal belum mau menyebutkan berapa nominal saham yang dibeli dari PT Pos itu. Dirinya hanya menyebutkan Taspen membeli 202 juta lembar saham dan proses jual beli saham ini bertujuan memperkuat bisnis utama masing-masing perusahaan.
Baca: Taspen Akuisisi Saham Pos Indonesia di Bank Mantap
PT Pos yang bergerak di jasa pengiriman, menurutnya bisa memperkuat usahanya dengan dana yang didapat dari penjualan saham. Sedangkan bagi Taspen, dapat memperkuat fungsi untuk menginvestasikan dana kelolaan pensiunan. Sehingga, kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.
"Karena selain melayani pembayaran pensiun, bisnis utama Taspen lainnya adalah manajer investasi," ujar Iqbal.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi Wahyu Setijono menambahkan, pihaknya memutuskan melepas semua saham Bank Mantap karena ingin fokus memperkuat bisnis utama. "Bisnis kami bukan di perbankan atau investasi. Jadi, kami ingin lebih fokus saja memperkuat kinerja," ujarnya.
Selain itu, Gilarsih mengakui jika saat ini PT Pos memang sedang membutuhkan dana segar untuk meningkatkan kinerja perusahaan. "Kami sedang dalam posisi berbenah. Setiap dana yang ada sangat berarti," pungkas Gilarsih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id