Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Bangun Tanggul Pantai Utara Jakarta, Pemerintah Anggarkan Rp9 Triliun

Dian Ihsan Siregar • 10 Maret 2017 16:42
medcom.id, Bali: Pemerintah ‎ingin membangun tanggul pantai utara Jakarta di tahun ini, namun bukan serupa giant sea wall atau tanggul laut raksasa yang selama ini didengungkan.‎ Pembangunan tersebut membutuhkan dana sebesar Rp9 triliun yang akan didapatkan dari APBN maupun APBD DKI Jakarta.
 
‎Tanggul pantai utara Jakarta memiliki panjang hingga 20 kilometer (km). Proyek tersebut diharapkan bisa terselesaikan secepatnya. Dengan begitu bisa mencegah banjir rob di Jakarta Utara, dan tidak menenggelamkan Jakarta.
 
"Jadi dananya kombinasi dari APBN dan APBD (DKI Jakarta)," tutur ‎Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, d‎itemui dalam acara 'Underwriting Network 2017', di The Anvaya Beach Resort Bali, Kuta, Bali, Jumat 10 Maret 2017.

Baca: Lanjutkan Pembangunan Tanggul A Giant Sea Wall, Jokowi Kuras Rp12 Triliun
 
Pada awalnya, tutur Bambang, pembangunan tanggul pantai utara Jakarta menggunakan dana APBD secara keseluruhan. Namun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah membangunnya sejak 2014 lalu.‎ "Sebenarnya APBD pun sanggup. Tapi Kementerian PU sudah membangun. Jadi kombinasi," jelas Bambang.
 
Jika tanggul tersebut bisa membuat Jakarta tidak tenggelam, proyek giant sea wall tidak akan dijalankan kembali. Tapi, langkah itu masih belum memperoleh jaminan yang kuat.
 
"Kalau misalnya tanggul pantai ini berhasil mencegah Jakarta dari tenggelam, ya buat apa bikin tanggul laut. Cuma kita pertanyakan, bisa tidak tanggul pantai (Utara Jakarta) yang dibangun bisa jaga selamanya," papar Bambang.
 
Meski demikian, sebut Bambang, ‎nantinya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempunyai tugas tetap untuk membuat studi kelayakan proyek giant sea wall. Tujuannya, sebagai tindak antisipasi jika tanggul pantai utara Jakarta‎ belum cukup meredam tenggelamnya kota Jakarta.
 


 
"Jadi tetap bikin feasibility study-nya dulu. Ketika suatu saat diputuskan tanggul laut dibuat, kita sudah tahu panjangnya berapa, lokasinya di mana, bentuknya seperti apa. Kita kerja bikin tanggul laut itu bukan gagah-gagahan, tapi untuk menjaga Jakarta tidak tenggelam," ujar Bambang.
 
Sekadar informasi, proyek giant sea wall sendiri merupakan usulan dari Belanda. Kajiannya memang ada di Bappenas yang bersama-sama dibahas bersama Menko Maritim Luhut B Pandjaitan.
 
"Inti‎nya kami meminta tahun ini bisa dimulai tanggul pesisir pantai. Jadi akan dibuat giant sea wall itu salah, yang saya bilang itu tanggul pantai," kata Bambang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan