Handry meninggal dunia akibat penyakit kanker kelenjar getah bening yang sudah diidapnya sejak usianya masih 18 tahun. Dengan kondisi tersebut, Handry harus memakai kursi roda.
Pria kelahiran Pekanbaru, Riau, 13 Juni 1969 itu sudah lebih dari 30 tahun duduk di atas kursi roda, namun ia tak patah semangat, ia memilih untuk bangkit terus berjuang sehingga ia berhasil mencapai banyak hal dalam hidupnya.
Handry juga bahkan dikenal sebagai CEO termuda di perusahaan General Electrik Indonesia, perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang teknologi dan jasa.
Semasa hidupnya, Handry dikenal sebagai sosok inspiratif di dunia bisnis. Segala keterbatasan yang dimiliki Handry tidak bisa menghalangi mimpinya. Ia berhasil meniti karirnya hingga menduduki kursi CEO.
Rekam Jejak Handry Satriago
Sebagai informasi, Handry merupakan lulusan Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1993. Selain itu, Handry meraih gelar dual degree magister manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen IPMI dan Universitas Monash pada 1997.Setelah lulus, Handry kemudian memulai kariernya di GE pada 1977, saat itu Handry menjabat sebagai Manager Business Development. Pada tahun 1998, Handry pindah ke GE Lighting Indonesia dan menjabat sebagai General Manager Industrial Lighting and Systems.
Pada tahun 2001, Handry mendapat kesempatan untuk menjabat sebagai Regional Black Belt di GE Power Systems Asia Pacific. Kemudian, ia menjabat juga sebagai Quality ACFC Leader untuk GE Power Systems Asia di 2004.
Baca juga: Mengenal Kanker Kelenjar Getah Bening yang Pernah Diidap CEO GE Indonesia Handry Satriago |
Selama lima tahun dari mulai 2005-2010, Handry Satriago memimpin bisnis Power Generation untuk GE Energy di Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Di tahun 2010, Handry juga meraih gelar doctoral dalam bidang manajemen strategis dari Universitas Indonesia.
Handry juga pernah menempuh pendidikan eksekutif di Sekolah Bisnis Universitas Harvard. Background pendidikan Handry sangat cemerlang inilah yang membuatnya ditunjuk sebagai CEO General Electric Indonesia pada bulan Juli 2011, ia bahkan sampai mendapat predikat CEO termuda pada saat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News