"Upaya tersebut dilakukan untuk lebih menajamkan image produk BSM ke tengah masyarakat. Produk BSM ini sangat banyak dan beragam," ujar Direktur Utama BSM Agus Sudiarto, di Plaza Mandiri, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Dirinya menambahkan, BSM akan tetap fokus pada lima segmen ritel yakni Tabungan Mabrur Junior dan Tabungan BSM, Gadai dan Cicil Emas, Pembiayaan Usaha Mikro dan Serbaguna Mikro, Pembiayaan Griya, serta Pembiayaan Pensiunan.
"Di segmen tabungan kita sudah mencapai Rp26 triliun. Tabungan BSM itu nomor delapan di seluruh perbankan nasional. Tahun depan masih akan terus kita genjot, kita juga rencananya akan ikut proyek-proyek infrastruktur dari Bank Mandiri," lanjut dia.
Tambahan modal bagi BSM juga akan meningkatkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR). Dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan syariah wajib memenuhi kewajiban CAR sebesar 10 persen dari sebelumnya hanya delapan persen.
Baca : Bank Mandiri Suntik Rp500 Miliar ke Bank Syariah Mandiri
"Saat ini CAR kita ada di posisi 13,5 persen. Dengan tambah modal ini akan meningkat sekira satu persen menjadi sebesar 14,5 persen," jelas dia.
Hingga September 2016, BSM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp53,2 triliun atau tumbuh 5,2 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp66 triliun, atau meningkat 10 persen dari periode yang sama tahun lalu di 2015.
"Dengan tambahan modal, khususnya buat industri syariah, modal inti BSM mencapai lebih dari Rp6 triliun, per September 2016 aset sudah mencapai Rp74,2 triliun. Masih di BUKU III tapi memang aset kita kini lebih banyak," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id