Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, suntikan dana tersebut dilakukan untuk menjaga agar permodalan BSM tetap berada pada posisi yang aman untuk mendukung ekspansi perusahaan yang diharapkan bisa membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar sembilan hingga 10 persen pada tahun ini dan tahun depan.
"Langkah ini untuk memperkuat bisnis kami di perbankan syariah. Selain itu, penambahan modal juga dapat meningkatkan valuasi BSM sehingga tetap memimpin pasar perbankan syariah," kata Rohan di Plaza Mandiri, Jalan Jenderal Gator Subroto, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Penambahan modal kepada BSM itu, lanjut Rohan, merupakan salah satu rencana stategis perseroan yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank 2016. Menurut dia, suntikan modal ini tidak berpengaruh terhadap kecukupan modal Bank Mandiri yang terjaga baik di kisaran 20 persen.
Dengan penambahan modal sebesar Rp500 miliar, modal disetor BSM menjadi Rp2,49 triliun dan memperkuat posisi BSM sebagai Bank Syariah pertama yang berada dalam kategori Buku III.
Sementara itu Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengungkap penambahan modal akan memperkuat kinerja BSM dalam mencapai target bisnis yang telah ditetapkan. Dia mengungkap kinerja BSM dari sisi volume, kualitas dan profitabilitas saat ini makin baik.
"BSM pada 2016 dan 2017 mematok pertumbuhan konservatif mempertimbangkan makroekonomi dan menjaga kualitas," jelas dia.
Hingga September 2016, BSM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp53,2 triliun tumbuh 5,2 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp66,0 triliun, meningkat 10 persen dari September 2015. Laba bersih per September 2016 Rp246 miliar atau naik 65,5 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id