Kepala BPS Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan kenaikan indeks yang memicu inflasi itu secara rinci disumbangkan kelompok bahan makanan sebesar 1,91 persen. Kemudian, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,25 persen, kelompok perumahan sebesar 0,36 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,13 persen.
Selain itu, lanjutnya, disumbangkan oleh kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,05 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,00 persen.
Baca: Oktober 2016, Delapan Daerah di Jatim Alami Deflasi
"Provinsi Lampung dengan inflasi pedesaan sebesar 0,93 persen menempati peringkat kedelapan secara nasional," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, di Bandar Lampung, Senin (12/12/2016).
Yeane menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 12 kabupaten di Provinsi Lampung, pada November 2016 NTP Provinsi Lampung mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen dibandingkan dengan September 2016 yang sebesar 103,46.
Baca: BPS: Agustus 2016, Laju Inflasi Jatim Lebih Rendah
"Untuk NTP nasional turun sebesar 0,40 persen, dari sebesar 101,71 pada Oktober 2016 menjadi 101,31 pada Nopember 2016," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
