Illustrasi. Ant.
Illustrasi. Ant.

Riset: Belanja Iklan TV Naik 33,52% di 2016

Arif Wicaksono • 15 Januari 2017 13:11
medcom.id, Jakarta: Hasil riset Adstensity, perusahaan monitoring iklan PT SIGI Kaca Pariwara, memaparkan pertumbuhan belanja iklan di 2016 mengalami pergerakan ke arah positif. Pada 2015 lalu pendapatan TV memperoleh Rp72,5 triliun dan di 2016 mengalami nilai pertumbuhan mencapai 33,52 persen. Secara keseluruhan, total belanja iklan di 2016 meningkat menjadi Rp96,8 triliun.
 
Dalam hasil riset yang dikutip Metrotvnews.com, Minggu (15/1/2017) sepanjang 2016, industri dengan belanja iklan tertinggi juga mengalami pertumbuhan yang positif. Industri bevarage (seperti minuman kemasan, minuman sachet, yoghurt, es krim, atau yang lainnya) masih menjadi yang tertinggi dengan belanja iklan mencapai Rp20,7 triliun tumbuh sebesar 32,98 persen yang pada 2015 lalu memperoleh Rp15,57 triliun. 
 
baca : Ekonomi Lamban, Belanja Iklan TV di 2015 Menurun 26,7% 

Selanjutnya diikuti industri personal care atau yang lebih dikenal dengan industri perawatan tubuh (shampo, sabun, pembersih wajah, dan lain-lain) dengan total belanja iklan Rp17,8 triliun mengalami pertumbuhan 42,67 persen dari 2015 yang total belanja iklannya sebesar Rp12,9 triliun. 
 
Riset: Belanja Iklan TV Naik 33,52% di 2016
 
Industri terbesar ketiga dalam belanja iklan yaitu industri refined food atau industri makanan olahan seperti snack, wafer, sereal, dan mi instan. Total belanja iklan industri ini mencapai Rp10,5 triliun, tumbuh sebesar 53,74 persen dari 2015 yang hanya sebesar Rp6,87 triliun. Sementara industri pharmacy menempati peringkat keempat dengan total belanja iklan sebesar Rp6,3 triliun dan tumbuh sebesar 29,51 persen dengan mencapai Rp4,9 triliun.
 
Pergesaran jenis industri pada 10 besar pun tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan 2015. Peringkat empat besar industri yang aktif di belanja iklan masih sama seperti tahun lalu yaitu industri bevarage, personal care, refined food, dan pharmacy. Industri yang sudah tidak masuk di sepuluh besar, yaitu industri automotive yang digantikan dengan industri unrefined food.  
 
Sementara itu, untuk brand dengan belanja iklan tertinggi di 2016, Adstensity mencatat brand Djarum merupakan brand yang paling banyak mengeluarkan dana belanja iklan. Sepanjang 2016 total belanja iklan Djarum mencapai Rp1,91 triliun, disusul oleh Walls dengan total belanja iklan sebesar Rp1,63 triliun. Peringkat ketiga, ada brand Pepsodent mengeluarkan dana belanja iklan sebesar Rp1,34 triliun. 
 
Selanjutnya brand Gudang Garam dan Pond's dengan total belanja iklan masing-masing sebesar Rp1,32 triliun dan Rp1,27 triliun. Sampoerna dan Lifebuoy menjadi pengiklan terbesar keenam dan ketujuh dengan total belanja iklan sebesar Rp1,25 triliun dan Rp1,22 triliun.
 
Titik Iklan 
 
Dilihat dari titik iklan brand yang paling sering muncul di TV, posisi brand yang paling sering muncul di TV ternyata justru bukan brand yang paling banyak mengeluarkan biaya iklan yaitu Djarum. Di posisi pertama brand yang paling sering muncul adalah Walls dengan 66.114 titik iklan yang mengeluarkan dana belanja iklan sebagai nomor dua terbanyak. 
 
Selanjutnya ada Pepsodent dan Pond's masing-masing dengan 55.677 titik iklan dan 51.566 titik iklan. Brand Djarum yang paling banyak mengeluarkan dana belanja iklan berada di posisi ke-empat dengan 43.062 titik iklan. Sementara di posisi ke-lima yang paling banyak muncul di TV adalah brand Lifebuoy dengan 42.756 titik iklan.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan