Proyek joint venture antara tiga perusahaan BUMN ini akan membangun kawasan komersial di Pelabuhan Marina yang dapat disandari kapal pesiar atau dapat juga menampung sampai dengan 70 yacht.
Selain itu, ada juga kawasan komersial di dalamnya dan akan memiliki hotel berbintang di atas lahan seluas 8.000 m2 dengan kapasitas sebanyak 180 kamar dengan nilai investasi sekitar Rp400 milliar.
Baca: Menpar Dorong Budaya Lokal Labuan Bajo Jadi Destinasi Pariwisata
Patra Jasa sebagai pelopor industri hospitality yang sudah berpengalaman lebih dari 40 tahun turut andil menjadi salah satu pemegang saham dan akan sangat berperan dalam pengelolaan hotel berbintang yang di bangun di Kawasan Komersial Labuan Bajo Marina ini.
"Kami berkomitmen menepati target yang sudah dicanangkan bersama, dan tentunya menjadi tugas kita semua untuk membangun Kawasan ini menjadi kawasan wisata kelas dunia," tambah Direktur Utama Patra Jasa M Haryo Yunianto dalam siaran persnya, di Labuan Bajo, Sabtu 22 April 2017.
Yunianto juga menjelaskan, ke depan Patra Jasa juga menyiapkan cruise yang akan singgah di pelabuhan Marina Labuan Bajo untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah itu.
Baca: Labuan Bajo Akan Punya Pelabuhan Kapal Pesiar
"Kita juga akan siapkan cruise yang nantinya akan singgah di Pelabuhan Labuan Bajo Marina, jadi jumlah wisatawan yang datang dapat semakin meningkat," jelasnya.
Sebelumnya, saat peletakan batu pertama pembangunan pelabuhan Marina Labuan Bajo pada Rabu 20 April 2017, Menteri Rini menjelaskan pembangunan Kawasan Marina di Labuan Bajo adalah bentuk komitmen pemerintah untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai "Bali kedua".
"Tujuan pembangunan kawasan ini adalah untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai Bali ke dua, jadi tidak hanya infrastrukturnya tapi juga SDMnya yang harus di support. Saya targetkan proyek ini selesai 31 Agustus 2018, dan saya akan datang lagi ke sini," ujar Rini saat groundbreaking pelabuhan Marina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News