Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi, Gatot Trihargo mengatakan, pembentukan holding perbankan akan dilakukan setelah holding migas dan tambang. Sebab, kedua holding tersebut dianggap lebih urgent dibandingkan dengan holding yang lain.
"Yang pertama nanti kan migas dulu sama tambang. Perbankan setelah itu. Target kita juga sama. Sampai Februari. Kita tidak tahun ini waktu itu karena melihat yang urgent dulu, tambang sama migas," kata Gatot saat ditemui di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (19/12/2016).
baca : Kementerian BUMN Tambah Empat Holding BUMN hingga 2017
Saat ini, lanjut Gatot, pembentukan holding BUMN perbankan masuk tahap sosialisasi. Sosialisasi-sosialisasi sedang dilakukan kepada setiap bank BUMN, yakni BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, dan Danareksa.
"Kita sosialisasi ke BUMN masing-masing, karyawan dansebagainya. Tahun ini memang yang diutamakan ke tambang dan energi," jelas dia.
Meskipun mengalami kemunduran target, Gatot mengakui sampai saat ini pembentukan holding ini tidak memiliki kendala. Revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara di Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas terus berjalan. Pembentukan holding ini pun sudah dikonsultasikan kepada konsultan.
"(Kendala) Tidak ada. Kan kita perlu PP 44 yang revisi itu jalan dulu. Mudah-mudahan tahun ini selesai. Sudah ada bentuknya. Dan kita juga sudah ke BI," ujar Gatot.
Sementara Menteri BUMN, Rini Soearno, yang ditemui ditempat yang sama mengungkapkan, pembentukan holding ini terkendala proses administrasi. Tahap itu dinilai menjadi kendala karena dokumentasinya sangat banyak.
"Sekarang lebih proses administrasi, dokumentasi. Saya harapnya sebelum akhir tahun, tapi administasinya cukup banyak kuartal pertama akan terselesaikan," pungkas Rini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News