"Ada peluang kita meningkatkan ekspor," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 Februari 2020.
Adhi menyebut Tiongkok membutuhkan produk makanan olahan. Sebab, masyarakat Tiongkok diimbau tidak membeli bahan makanan dan memasak untuk mecegah virus COVID-19.
"Pangan olahan diserbu dan banyak ibu rumah tangga membeli untuk stok makanan," ujar Adhi.
Singapura juga membutuhkan makanan olahan. Adhi mengatakan masyarakat memborong makanan olahan.
(Baca: Kadin: Ada Peluang Ekspor Perikanan di Tengah Korona)
Adhi mengakui ekspor tak akan mudah diloloskan. Apalagi, proses perizininan keluar-masuk barang ke negara membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun, Adhi menyebut hal ini bisa dicoba.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memastikan kegiatan ekspor dan impor barang dengan Tiongkok tetap berjalan. Tidak ada penurunan volume barang industri maupun komoditas lain.
Moeldoko menyebut pengiriman barang dan makanan dari Tiongkok tetap aman. Sebab, virus Korona hanya menular melalui cairan atau lendir tubuh hewan dan manusia.
"Yang dilarang dalam rapat terbatas kemarin hanya binatang hidup yang tidak boleh masuk sini. Untuk barang, mesin, makanan, dan lain-lain boleh," kata dia.
Moeldoko menegaskan pengiriman kargo melalui darat, laut, dan udara tetap berlangsung.
(Baca: Ekspor-Impor dengan Tiongkok Tetap Berjalan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id