Group CEO Grab Anthony Tan (Foto: MTVN/Husen Miftahudin)
Group CEO Grab Anthony Tan (Foto: MTVN/Husen Miftahudin)

Bos Grab Lihat Peluang Bisnis dari Kemacetan

Husen Miftahudin • 01 Desember 2016 12:18
medcom.id, Jakarta: Bisnis startup kini tumbuh subur di tengah era digitalisasi sejalan dengan berbagai macam dukungan baik dari sisi regulasi maupun dari sisi pengembangan teknologi informasi. Awal mula bisnis startup tumbuh secara tak teduga, dengan melihat potensi bisnis yang berasal dari kehidupan sehari-hari.
 
Salah satu bisnis yang kini ramai digunakan masyarakat di kota-kota besar adalah ojek online. Angkutan roda dua ini cepat direspons masyarakat karena bisa menekan waktu tempuh ke tempat tujuan. Keberadaanya pun menjadi salah satu jawaban di saat persoalan macet kian parah sekarang ini.
 
Kemacetan yang terjadi di kota-kota besar Asia Tenggara membuat masyarakat ASEAN butuh angkutan yang bisa mengatasi masalah itu. Salah satu perusahaan yang timbul atas masalah kemacetan itu adalah Grab.

Grab memadukan masalah klasik dengan teknologi saat ini. Betapa tidak, hanya dengan sentuhan dari smartphone, kendaraan roda dua dan empat yang disediakan Grab siap membelah kemacetan.
 
Baca: Mengenal Lebih Dekat CEO Go-Jek dan Grab Bike
 
Group CEO Grab Anthony Tan mengungkapkan hal tersebut. Dia mampu melihat peluang bisnis dalam masalah kemacetan di kota besar. Bahkan saat ini, Grab sudah hadir di enam negara Asia Tenggara dan tersebar di lebih dari 30 kota.
 
Pria yang mendapat gelar Master of Business Administration (MBA) dari Harvard Business School ini menyatakan ingin menunjukkan Asia Tenggara tidak kalah maju dibandingkan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) lewat bisnis startup transportasi.
 
"Saya harus menunjukkan kepada dunia bahwa Asia Tenggara bisa bangun sendiri bisnis raksasa ini," kata Anthony, dalam acara Forbes Global CEO Conference 2016, di Hotel Shangri-La, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2016).
 
Baca: Grab Minta Keringanan Pajak bagi Mitra Pengemudi
 
Dalam pengembangan bisnis startup, Anthony ingin ada inovasi didalamnya. Salah satunya adalah ada interaksi yang terjadi antara penumpang dan pengemudi yang bisa dilakukan dari aplikasi Grab tersebut. "Ada sistem chat karena orang Asia Tenggara suka chatting," tuturnya.
 
Sementara pangsa pasar Grab di Indonesia, jelas Anthony, sebagian besar didominasi oleh sepeda motor. Hal ini dikarenakan banyaknya titik kemacetan di kota-kota besar di Indonesia. "Di Indonesia sepeda motor mengambil pasar yang begitu besar. Kalau di Indonesia itu macet tiga jam bisa jadi 30 menit, tinggal kita bisa kelola risikonya saja," pungkas Anthony.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan